Pewarta: Yuniar Indra
Sekitar 20 mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari dari berbagai semester mengagendakan kumpulan di perpustakaannya. Dari beberapa mahasantri itu mereka membaginya menjadi beberapa kelompok. Agenda yang dilaksanakan pada Rabu (28/09/22) ini merupakan bagian dari upaya menguatkan dominasi hadis di kampus.
Mereka menamai kelompok mereka dengan sebutan “Tim Kajian Hadis”. Menurut salah seorang senior, awal mula kajian hadis ini dibentuk atas dasar keresahan mahasantri yang masih sangat awam tentang takhrij hadis. Hal itu sangat wajar sebab kala itu merupakan masa transisi dimana jurusan hadis di Mahad Aly baru dibuka. Bermula dari keresahan tersebut, diinisiasi oleh Nailia Maghfirah dan teman-teman yang merupakan angkatan hadis pertama pun membentuk tim kajian ini. “Awalnya ya segelintir orang yang ingin lebih dalam soal ilmu hadis.”
Lambat laun fokus kajian hadis mulai berkembang, yang awalnya berupa kajian-kajian takhrij, di masa kepemimpinan Viki Junianto kajian hadis merambah di dunia kepenulisan. “Jadi maziyah (kekhususan/keistimewaan) Tim Kajian Hadis ini itu ya menulis. Ini yang membuat beda dengan diskusi-diskusi lainnya.” Terangnya.
Dari tim kecil ini, muncul sebuah gagasan besar. Dimana dengan menulis artikel bertemakan hadis dan mengunggahnya di berbagai platform, Tim Kajian hadis berharap ilmu hadis yang selama ini dikenal sebagai ilmu yang bersifat inklusif dan hanya bisa dijangkau oleh kaum sarungan, dapat dipribumisasi dan dinikmati oleh khalayak luas.
Sampai saat ini ada 14 artikel ilmiah yang telah diterbitkan. Tentu dengan berbagai topik yang dibahas. Artikel kajian hadis ini condong kepada aktualisasi teks hadis. Dibuktikan dengan berbagai tema yang lagi viral, untuk kemudian dikaji menggunakan sudut pandang hadis. Mulai dari fenomena childfree, laut Natuna, hingga khilafah.
Bagi yang ingin melihat artikel-artikel yang telah ditelurkan oleh Tim Kajian Hadis, dapat berekreasi melalui tautan berikut,