Abad ke-20 Masehi sering disebut dengan abad kecemasan (the Age of Anxiety). Rasa insecure kerap melanda berbagai kalangan dari dewasa hingga remaja. Insecure dalam KBBI memiliki makna perasaan tidak aman dan gelisah. Insecure ialah tindakan merendahkan diri sendiri dan membandingkan diri dengan orang lain yang dianggap lebih sempurna dibandingkan dirinya sendiri. Jika sering terjadi pada diri seseorang, insecure dapat mempengaruhi kesehatan mental. Insecure dalam istilah bahasa Arab menggunakan kata khauf (takut), yahzan (sedih), halu’a (gelisah).
Insecure sendiri sebenarnya merupakan hal yang wajar dialami oleh seorang manusia yang memiliki perasaan, baik itu mencintai, membenci, dan merasa tidak nyaman. Sebuah perasaan menjadi tidak normal Ketika menyebabkan ketakutan seseorang akan kemampuan yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa terhadap dirinya sendiri, yang dalam bahasa gaulnya anak muda zaman sekarang disebut dengan insecure.
Hal ini sudah diterangkan oleh Sayyidatuna Aisyah R.a dari Nabi Muhammad ﷺ dalam hadisnya:
إن اللَّهَ لَا يَسْتَحِي مِنَ الْحَقِّ، هَلْ عَلَى الْمَرْأَةِ غُسْلٌ إِذَا احْتَلَمَتْ؟
“Sesungguhnya Allah Swt tidak malu terhadap kebenaran. Apakah perempuan juga mandi ketika ia bermimpi?.”
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari no. 6091. Abu Zahw juga menyatakan bahwa kebanyakan wanita-wanita yang berani bertanya langsung kepada Nabi tersebut dari golongan anshar (wanita Arab penduduk Madinah). Sehingga istri Nabi, Aisyah rRa. memuji keberanian mereka.
Penulis memberikan pandangan bahwasanya, insecure itu diperbolehkan apalagi terhadap ilmu dan pengetahuan, contohnya ketika kita melihat teman kita lebih alim dan mempunyai prestasi yang tidak kita miliki, namun yang menjadi catatan adalah bagaimana kita mengelola dan mengatur rasa insecure yang ada di dalam diri kita menjadi sebuah ledakan motivasi bagi diri kita sendiri untuk mengendalikan potensi dan kemampuan yang ada di dalam diri kita sendiri.
Hal ini juga diperkuat Kembali oleh hadist kanjeng Nabi Muhammad ﷺ
نِعْمَ النِّسَاءُ نِسَاءُ الْأَنْصَارِ، لَمْ يَكُنْ يَمْنَعُهُنَّ الْحَيَاءُ أَنْ يَتَفَقَّهْنَ فِي الدِّينِ
“Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar. Tidak ada rasa malu yang menghalangi mereka untuk tafaqquh fiddin, belajar agama.”
Sudah dijelaskan oleh Nabi Saw bahwasanya tidak diperkenankan dalam diri seseorang mempunyai rasa malu, rendah diri, dan merasa tidak mempunyai kemampuan apapun dalam dirinya, kita harus meyakini bahwa semua yang diberikan Allah kepada semua makhluknya yang ada dimuka bumi ini mempunyai fungsi dan porsinya masing-masing.
Oleh karena itu harus kita meyakini dan memahami dengan baik bahwasanya semua yang diciptakan Allah Swt di muka bumi pasti ada manfaatnya. Untuk itu, penulis ambil contoh kecil saja ‘nyamuk’ menurut kita nyamuk adalah hewan pengganggu, membuat risih manusia, namun Allah menciptakan nyamuk sebagai Larva nyamuk menghasilkan zat nitrogen yang bermanfaat bagi tanaman.
Mengakhiri tulisan ini mengutip kata-kata yang disampaikan salah satu penulis terkenal dengan nama pena ‘Tere Liye’ dalam postingan akun instagramnya:
“Jadilah diri sendiri, tidak usah sempurna sekali, cukup terus berusaha memperbaiki diri, itu sudah keren. Kita tidak perlu lagi pusing dengan penilaian orang lain.”
Wallahu a’lam
Penulis merupakan mahasantri semester 3
Editor: Alfiya Hanafiyah