• Kontributor
  • Daftar
  • Login
Upgrade
Nuskha
Advertisement
  • Home
  • Artikel
    • Kajian Hadis
      • ulumul hadits
      • Sejarah Hadis
    • Artikel Ringan
    • Kajian Fikih
    • Review Literatur
    • biografi
    • tafsir dan ulum al-qur’an
    • Tekno
  • Agenda
  • download
    • Skripsi
    • powerpoint
No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Kajian Hadis
      • ulumul hadits
      • Sejarah Hadis
    • Artikel Ringan
    • Kajian Fikih
    • Review Literatur
    • biografi
    • tafsir dan ulum al-qur’an
    • Tekno
  • Agenda
  • download
    • Skripsi
    • powerpoint
No Result
View All Result
Nuskha
No Result
View All Result
Home Kajian Fikih

Pandangan NU Terhadap Isbat Hisab

IlHAM ZIDALHAQ by IlHAM ZIDALHAQ
Agustus 29, 2023
in Kajian Fikih
0
Pandangan NU Terhadap Isbat Hisab

Penulis : Ilham Zihaq

Telah maklum, bahwasanya pandangan resmi keagamaan NU itu lahir dari musyawarah, atau yang biasa kita sebut dengan Bahsul Masail. Di NU sendiri banyak kegiatan Bahsul Masail, entah itu di tingkat pusat, wilayah, cabang, hingga anak ranting. Semua ada kegiatan Bahsul Masail. Namun yang jelas, hasil Bahsul Masail di tingkat Muktamar NU lebih mencerminkan pandangan resmi organisasi NU.

Diantara problematika yang menarik hingga dimusyawarahkan dalam Bahsul Masail di Muktamar NU adalah permasalahan Hisab atau perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah. Dan isu ini selalu hangat menjelang isbat awal bulan Ramadhan dan Syawal. Selain metode hisab dalam menentukan awal bulan, dalam Islam juga dikenal metode rukyah atau aktivitas mengamati visibilitas hilal (bulan), penampakan bulan sabit yang tampak pertama kali setelah terjadinya ijtima’.

Hal ini sudah dibahas oleh ulama’ salafan wa kholafan. Dan tentu ada perbedaan pendapat. Namun yang menjadi problematika adalah apakah metode hisab bisa/boleh dijadikan landasan isbat awal Ramadhan dengan mengajak masyarakat umum? Problematika ini sudah telah dibahas dalam muktamar NU Ke XX di Surabaya pada tanggal 10-15 Muharram 1374 atau 8-13 September 1954 M.

سؤال:
ماحكم اعلان أول رمضان أو شوال على عموم المسلمين بالحساب للحاسب أو من صدقہ ، قبل إثبات الحاكم، وقبل إعلان وزارة الدينية هل هو جائز أولا؟ ( فرع بايواغی)

“Bagaimana hukumnya mengumumkan awal Ramadhan atau awal syawal untuk umum dengan hisab atau orang yang mempercayainya sebelum ada penetapan hakim atau pengumuman dari Departemen Agama ? Bolehkah atau tidak ?” (NU Cab. Banyuwangi).

جواب:
إن إثبات أول رمضان أو شوال بالحساب لايوجد من الأحاديث أو الآثار شيء. وإن رسول الله صلى الله علیہ وسلم ومن بعده من الخلفاء الراشدين لايثبتونه بالحساب، وإن أول من أجاز الإثبات بالحساب هو مطرف شيخ الإمام البخاري . وأما إعلان ثبوت رمضان أو شوال قبل إعلان وزارة الدينية الذي يؤدي إلى الإختلاف والتخاصم من بين مصدق ومكذب من المسلمين فقرر المؤتمر بعدم الجواز دفعا للمفسدة فينبغي بل يجب على الحكومة (الوزارة الدينية) منعه.اهـ

“Jawab : sesungguhnya mengkhabarkan tetapnya awal Ramadhan atau awal Syawwal dengan hisab itu tidak terdapat pada zaman Rasulullah dan Khulafaur Rosyiddin. Sedang ulama pertama yang memperbolehkan “isbat” dengan hisab ialah Imam Muththorif guru Imam Bukhori. Adapun mengumumkan tetapnya awal Ramadhan/Syawwal berdasarkan hisab sebelum ada penetapan/siaran dari Departemen Agama, maka mu’tamar memutuskan tidak boleh, sebab untuk mengantisipasi terjadinya ada perbedaan yang mengakibatkan permusuhan dalam kalangan ummat Islam. Dan mu’tamar mengharap kepada pemerintah supaya melarangnya“.

Di sini ada koreksi, sebab ada typo (sabqu qolam). Bahwasanya Imam Muthorrif hanya memperbolehkan dengan hisab, bukan “isbat” dengan hisab.

وهذا سبق قلم. ولعله: إن أول من أجاز الصوم بالحساب؛ كما في الأصل. فإني سمعت من فم شيخنا المرحوم محمد هاشم أشعري قال في المجمع: “إن (لعله: أول من) أجاز صوم رمضان بالحساب الإمام مطرف شيخ البخاري؛ لا من أجاز إثبات رمضان، وإني إلى الأن ما وجدت أحدا من فقهاء الشافعية أجاز إثبات صوم رمضان بالحساب”.


“Saya (kemungkinan, KH. Mahfudz Anwar) mendengar langsung dari lathi-nya (bhs Jawa untuk mulut) Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari yang disampaikan dalam satu perkumpulan (Majma’): “Sesungguhnya ulama yang pertama kali memperbolehkan puasa romadhon dengan metode hisab adalah Imam Muthorrif, -dia adalah gurunya Imam Bukhori-. Dan Imam Muthrif bukan yang memperbolehkan “isbat” Ramadhan dengan hisab. Dan saya (Hadratussyaikh) sampai sekarang belum menemukan seseorang dari fuqoha syafii yang memperbolehkan “itsbat” puasa romadlon dengan metode hisab“.

Siapakah Imam Muthorrif? Beliau memiliki nama lengkap Muthorrif bin Abdillah bin Syakir al-‘Amiri. Beliau termasuk Kibar Tabi’in yang lahir di zaman Rasulullah. Guru dari Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud dan lainnya.

Isbat adalah Hak Pemerintah

Ada kisah menarik, mengutip Kiai Yusuf Suharto, bahwa Kiai Hasyim pernah beda pendapat dengan menantunya yang ahli falak, Kiai Ma’sum Ali. Ketika itu Kiai Hasyim menegur sang menantu,

“Soal keyakinan itu hanya bisa dipakai untuk diri sendiri, dan tabuh bedug itu artinya sudah mengajak dan mengumumkan kepada masyarakat, itu bukan hakmu. Untuk mengumumkan kepastian Idul Fitri itu haknya pemerintah yang sah,” tutur Kiai Hasyim.

Barang kali pendirian Kiai Hasyim Asy’ari ini yang kemudian ditetapkan secara formal dalam Muktamar ke XX di Surabaya ini. Menetapkan bahwa hak isbat (penetapan awal Ramadhan dan Syawal) diserahkan kepada pemerintah sebagai Waliyul Amri (Wali Negeri alias Pemerintah). Agar apa? Agar tidak adanya perbedaan yang menyebabkan permusuhan dan pertikaian, serta bersatu umat Islam. Dan muktamar juga memutuskan Pemerintah selaku Waliyul Amri melarang dan mencegah adanya perbedaan.

Hal ini sejalan dengan tulisan Hadratussyaikh KH Hasyim yang berjudul (التهنئة بالعيد ووداع شهر رمضان) yang dimuat dalam Majalah NU edisi No. 2 Th. ke 8, 23 Ramadlan 1357 / 15 November 1938 M. Tertulis dalamnya,


فنرجوا غاية الرجاء من اهل جمعيتنا نهضة العلماء ان يحافظوا على ما يحصل به اجتماع قلوبهم وان يتباعدوا عما يقع به بينهم التنازع الذي هو ذريعة الفشل وذهاب الريح والقوة المنهي عنه بقوله سبحانه وتعالى: ولاتنازعوا فتفشلوا وتذهب ريحكم، وحينئذ تقوى شوكتهم و تحصل النتيجة من انتهاضهم وهي القيام بالامر بالمعروف والنهي عن المنكر.


“Jadi kami (Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari) sangat mengaharap kepada anggota Jamiyyah NU untuk selalu melestarikan hal-hal yang menyebabkan menyatukan hati mereka, serta menjauhi hal-hal yang menyebabkan pertikaian atau konflik, hal itu akan membawa kegagalan, hilangnya wibawa, dan kekuatan. Sesuai dengan firman Allah: “Dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang“.


Jika hal ini dilaksanakan maka kekuatan NU akan tampak, sehingga hal ini memudahkan untuk Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

 

Tags: Hasyim Asy'ariIsbatMahfudz AnwarNU
Previous Post

Polemik Kitab Syamsul Ma’arif (Bagian 2)

Next Post

Benarkah Sawad al-A’dham itu Mayoritas? Telaah pendapat Ust. Ubaidy Hasbillah

IlHAM ZIDALHAQ

IlHAM ZIDALHAQ

Related Posts

Kajian Hukum Berfatwa melalui AI dalam Kaca Mata Islam
Artikel

Kajian Hukum Berfatwa melalui AI dalam Kaca Mata Islam

by Rasyid Irfan
Mei 12, 2025
“Imam Rukuk Makmum Baru Shalat, Hutang Satu Rakaat?” Menapaki Alur Berpikir Ibn Hazm Al-Andalusi
Artikel

“Imam Rukuk Makmum Baru Shalat, Hutang Satu Rakaat?” Menapaki Alur Berpikir Ibn Hazm Al-Andalusi

by YUNIAR INDRA
Mei 11, 2025
Menggali Kepalsuan Hadis: Shalat Kafarah di Jumat Terakhir Ramadhan Sebagai Pengganti Shalat yang Telah Ditinggalkan
Artikel

Menggali Kepalsuan Hadis: Shalat Kafarah di Jumat Terakhir Ramadhan Sebagai Pengganti Shalat yang Telah Ditinggalkan

by Ilham Arifin
Maret 28, 2025
Lailatul Qadar dalam Sorotan Hadis Nabi SAW: Menelusuri Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan
Artikel

Lailatul Qadar dalam Sorotan Hadis Nabi SAW: Menelusuri Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan

by Vigar Ramadhan
Maret 27, 2025
Penjelasan para Ulama dalam Perintah Hadis Nabi Muhammad SAW: Menyegerakan Berbuka Puasa
Artikel

Penjelasan para Ulama dalam Perintah Hadis Nabi Muhammad SAW: Menyegerakan Berbuka Puasa

by Vigar Ramadhan
Maret 27, 2025
Next Post

Benarkah Sawad al-A’dham itu Mayoritas? Telaah pendapat Ust. Ubaidy Hasbillah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

register akun perpus maha

Premium Content

Cara Mengatasi Gagal Harvesting Artikel Jurnal di Moraref

Cara Mengatasi Gagal Harvesting Artikel Jurnal di Moraref

Agustus 29, 2023
Otentitas Hadis Menurut Ahli Sufi

Otentitas Hadis Menurut Ahli Sufi

Agustus 29, 2023
Doa Nabi dan Wasiat Hadratussyaikh untuk Para Sarjana Hadis

Doa Nabi dan Wasiat Hadratussyaikh untuk Para Sarjana Hadis

September 24, 2023

Browse by Category

  • Artikel
  • Artikel Ringan
  • Berita
  • biografi
  • Feminisme
  • Fikih Ibadah
  • Hadis Tematik
  • Hasyimian
  • Kajian Fikih
  • Kajian Hadis
  • Library Management System
  • Opini
  • Orientalis
  • powerpoint
  • Resensi
  • Review Literatur
  • Sejarah Hadis
  • tafsir dan ulum al-qur'an
  • Tasawuf dan Tarekat
  • Tekno
  • ulumul hadits
  • Uncategorized

Browse by Tags

ahli fiqih Alam artikel bumi dermawan dirasat asanid fikih hadis hadist Hadratussyeikh KH. Hasyim Asy’ari Hasyim Asy'ari ilmu hadis jurnal Kajianhadis kajian hadis kajianhadist kitab kritik hadis lingkungan ma'hadaly ma'had aly ma'hadalyhasyimasy'ari mahad aly mahad aly hasyim asyari Mahasantri masyayikh Tebuireng medsos Metodelogi Muhaddis musthalah hadits Nabi Nabi Muhammad NU OJS orientalis Puasa qur'an Ramadhan sahih bukhari muslim sanad sejarah Shalat takhrij Tarawih Tebuireng
Nuskha

© 2023 Nuskha - powered by Perpustakaan Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Navigate Site

  • Account
  • Game Hadis
  • Koleksi Kitab Digital
  • Kontributor
  • Logout
  • My Profile
  • NUSKHA
  • Password Reset
  • Pendaftaran Akun Penulis
  • Perpus MAHA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Hadis
  • Kajian Fikih
  • Berita
  • Mulai menulis

© 2023 Nuskha - powered by Perpustakaan Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?