• Kontributor
  • Daftar
  • Login
Upgrade
Nuskha
Advertisement
  • Home
  • Artikel
    • Kajian Hadis
      • ulumul hadits
      • Sejarah Hadis
    • Artikel Ringan
    • Kajian Fikih
    • Review Literatur
    • biografi
    • tafsir dan ulum al-qur’an
    • Tekno
  • Agenda
  • download
    • Skripsi
    • powerpoint
No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Kajian Hadis
      • ulumul hadits
      • Sejarah Hadis
    • Artikel Ringan
    • Kajian Fikih
    • Review Literatur
    • biografi
    • tafsir dan ulum al-qur’an
    • Tekno
  • Agenda
  • download
    • Skripsi
    • powerpoint
No Result
View All Result
Nuskha
No Result
View All Result
Home Artikel

Matan Hadist Ditinjau Dari Penyandarannya

Yusni Ainurrohmah by Yusni Ainurrohmah
Februari 14, 2024
in Artikel, Artikel Ringan, Kajian Hadis, ulumul hadits
0
Matan Hadist Ditinjau Dari Penyandarannya

Matan merupakan salah satu bagian terpenting dalam hadist.  Secara bahasa kata ‘matan’ berasal dari al-matn artinya tanah yang keras dan naik ke atas. Sedangkan menurut istilah, kata ;matan’ memiliki arti perkataan terakhir dari sanad yang menjadi isi hadist  yang periwayatannya disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw. Namun, tidak semua hadist disandarkan pada perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad Saw. Hadist yang sekarang sampai pada kita, adakalanya disandarkan kepada Allah Swt., Nabi Muhammad Saw., sahabat, dan tabi’in. Berikut pembahasan hadist ditinjau dari segi penyandarannya :

A. Hadist Qudsi

Hadis Qudsi disebut pula hadist Ilahi atau hadist Rabbani. Kata ‘al-Qudsi’ secara bahasa dinisbatkan pada kata ‘al-quddus’ yang berarti Yang Maha Suci, maksudnya hadist yang dinisbatkan kepada Dzat Yang Maha Suci, yakni Allah Swt. Secara istilah, hadist Qudsi adalah hadist yang sanad dan redaksi hadistnya dari Rasulullah Saw. sedangkan maknanya datang dari Allah Swt. Sehingga dalam hadist Qudsi, Rasulullah Saw. mengatakan : قال الله تعالى

Di antara contoh hadist Qudsi adalah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah saw. bersabda : Allah Swt. berfirman :

 أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي

 ‘Aku tergantung prasangka hamba-Ku terhadap-Ku’. (HR. Bukhari)

B. Hadist Marfu’

Hadis Marfu’ adalah hadist yang disandarkan kepada Rasulullah Saw. baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, ataupun gambaran. Dinamakan Marfu’ karena hadist ini memiliki derajat yang tinggi karena matannya dihubungkan kepada Rasulullah Saw. baik sanadnya bersambung (mustahil) maupun terputus (munqoti’).

Hadis marfu’ terbagi dalam 4 macam, yaitu :

1. Perkataan

Contoh :

عَنْ أَمِيرِ المُؤمِنينَ أَبي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضيَ اللهُ عنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ:  إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Al Khaththab adia berkata: ‘Aku mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Amalan-amalan itu hanyalah tergantung pada niatnya…. “

 2. Perbuatan

Contoh :

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ اضْطَجَعَ عَلَى شِقِّهِ الْأَيْمَنِ

“Dari Aisyah ra. Ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam jika selesai melaksanakan shalat dua raka’at sebelum fajar, beliau berbaring pada sisi sebelah kanan.”

3. Ketetapan

Contoh :

عَنْ خَالِدِ بْنِ الْوَلِيدِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِضَبٍّ مَشْوِيٍّ فَقُرِّبَ إِلَيْهِ فَأَهْوَى بِيَدِهِ لِيَأْكُلَ مِنْهُ فَقَالَ لَهُ مَنْ حَضَرَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَحْمُ ضَبٍّ فَرَفَعَ يَدَهُ عَنْهُ فَقَالَ لَهُ خَالِدٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَحَرَامٌ الضَّبُّ قَالَ لَا وَلَكِنَّهُ لَمْ يَكُنْ بِأَرْضِي فَأَجِدُنِي أَعَافُهُ قَالَ فَأَهْوَى خَالِدٌ إِلَى الضَّبِّ فَأَكَلَ مِنْهُ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْظُرُ إِلَيْهِ

“Dari Khalid bin Walid, bahwasanya Rasulullah ﷺ dihidangkan makanan berupa daging dhob (biawak padang pasir) yang dipanggang, kemudian beliau mendekatinya dan merentangkan tangan untuk memakannya, lalu salah seorang yang ikut serta berkata kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya itu adalah daging dhob.’ Maka beliau menarik kembali tangannya. Khalid lalu berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, apakah daging dhob itu haram?” beliau menjawab, “Tidak, akan tetapi di negeriku tidak ada dhob (biawak padang pasir), sehingga aku enggan memakannya.” Abdullah bin Abbas berkata, “Kemudian Khalid mendekati daging dhob tersebut dan memakannya, sementara Rasulullah ﷺ hanya melihat kepadanya”.

4. Gambaran

Contoh :

 كَانَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِذَا وَصَفَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَمْ يَكُنْ بِالطَّوِيلِ الْمُمَّغِطِ وَلَا بِالْقَصِيرِ الْمُتَرَدِّدِ

“Apabila Ali radliallahu ‘anhu menshifati Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dia berkata: Beliau adalah sosok orang yang berperawakan tidak terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek.”

Hadis marfu’ dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

  1. Marfu Sharih

Hadis ini disandatkan kepada Rasulullah Saw. secara jelas. Baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, dan gambaran.

  1. Marfu Hukmi

Pada bagian ini terdapat banyak macam. Diantaranya perkataan shahabat ‘أمرنا بكذا’ (kami diperintah melakukan ini), ‘نهينا بكذا’ (kami dilarang melakukan ini), ‘اوجب علينا’ (kami diwajibkan atas…) dan ‘حرم علينا’ (kami diharamkan…)

C. Hadist Mauquf

Mauquf menurut bahasa ‘waqaf’ yang artinya berhenti. Hadist Mauquf adalah hadist yang dihentikan sanadnya pada sahabat, tidak sampai kepada Nabi Muhammad Saw. Baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan maupun gambaran dengan sanad yang bersambung ataupun terputus.

Ibnu Shalah dan ulama lain mengatakan hadist Nabi yang sanadnya bersambung sampai kepada seorang sahabat yang bersangkutan termasuk hadist Mauquf Maushul, sedangkan hadist Mauquf yang tidak bersambung sanadnya termasuk hadis Mauquf yang tidak maushul.

Kekhususan hadist Mauquf bagi seorang sahabat apabila kata Mauquf disebutkan secara mutlak, yakni apabila dalam hadis tersebut dikatakan hadisun mauquf atau waqofahu fulan.

Sebagian ulama menyebut hadis Mauquf secara mutlak sebagai atsar.

Contoh hadis mauquf

وَقَالَ عُمَرُ بن الخطاب رضي الله عنه تَفَقَّهُوا قَبْلَ أَنْ تُسَوَّدُوا

“Umar bin Khattab ra. Berkata : “Perdalamilah ilmu sebelum kalian memimpin”.

D. Hadist Maqthu’

Hadist Maqthu’ adalah hadis yang disandarkan kepada tabi’in atau selainnya, baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, maupun sifatnya. Baik dari tabiin senior ataupun tabiin junior, baik sanadnya menyambung kepada mereka atau terputus.

Contoh Hadis Maqthu’

Perkataan tabiin :

قال مجاهد رحمه الله تعالى : «لَا يَنَالُ العِلْمَ مُسْتَحْيِ وَلَا مُسْتَكْبِرُ

“Mujahid rahimahullah taala berkata : Tidak akan memperoleh ilmu orang yang malu dan orang yang sombong.”

Perkataan tabi’ tabiin:

قال مالك إذا ودع أصحابه :اتَّقُوا اللهَ، وَانْشُرُوا هَذَا العِلْمَ وَعَلِّمُوْهُ، وَلَا تَكْتُمُوهُ

“Malik berkata ketika berpamitan kepada para sahabatnya: “Takutlah kepada Allah, sebarkanlah ilmu ini dan ajarkan, dan janganlah kamu menyembunyikannya.”

 


Penulis merupakan anggota kajian Hadist

Editor: Alfiya Hanafiyah

Tags: artikelhadistMahasantri
Previous Post

Ke‘adalahan Sahabat Itu Mutlak, Tidak Bisa Diganggu Gugat

Next Post

Bantahan Ulama Terhadap Teori Projecting Back dan Argumenta E-Silentio Joseph Schacht

Yusni Ainurrohmah

Yusni Ainurrohmah

Mahasantri angkatan 2022

Related Posts

Meluruskan Kesalahpahaman Hadis “Salat Orang Mabuk Tidak Diterima 40 Hari”
Artikel Ringan

Meluruskan Kesalahpahaman Hadis “Salat Orang Mabuk Tidak Diterima 40 Hari”

by Ridwan GG
Oktober 13, 2025
Investigasi Pondasi Hadis Syeikh Naquib Al-Attas dalam Falsafah Pendidikan Islam
Artikel Ringan

Investigasi Pondasi Hadis Syeikh Naquib Al-Attas dalam Falsafah Pendidikan Islam

by YUNIAR INDRA
Oktober 1, 2025
Laku Menulis adalah Laku Merawat Ilmu; Sebuah Refleksi dan Motivasi
Artikel Ringan

Laku Menulis adalah Laku Merawat Ilmu; Sebuah Refleksi dan Motivasi

by Vigar Ramadhan
September 22, 2025
Membaca Sikap Khulafa’ ar-Rasyidin saat Hadapi Kritik Rakyat: Refleksi Konstruktif terhadap Respons ‘Tone-Deaf’ Pemerintah Hingga ‘Insult Politics’ Pejabat Negara
Artikel Ringan

Membaca Sikap Khulafa’ ar-Rasyidin saat Hadapi Kritik Rakyat: Refleksi Konstruktif terhadap Respons ‘Tone-Deaf’ Pemerintah Hingga ‘Insult Politics’ Pejabat Negara

by Syifa' Q.
September 11, 2025
Kesibukan Tanpa Makna: Renungan Islam untuk Menata Hidup di Tengah Arus Produktivitas Modern
Artikel

Kesibukan Tanpa Makna: Renungan Islam untuk Menata Hidup di Tengah Arus Produktivitas Modern

by AI NURUSSAADAH
September 9, 2025
Next Post
Bantahan Ulama Terhadap Teori Projecting Back dan Argumenta E-Silentio Joseph Schacht

Bantahan Ulama Terhadap Teori Projecting Back dan Argumenta E-Silentio Joseph Schacht

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

register akun perpus maha

Premium Content

Rebo Wekasan, Last Wednesday on Safar

Rebo Wekasan, Last Wednesday on Safar

Agustus 29, 2023
Tafsir Ahkam: Hijab Style di Era Serba Tren

Tafsir Ahkam: Hijab Style di Era Serba Tren

Juli 30, 2025
Mengawinkan Lintas Pemahaman Lewat Mudzakarah (Refleksi Khutbah Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari)

Mengawinkan Lintas Pemahaman Lewat Mudzakarah (Refleksi Khutbah Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari)

November 15, 2024

Browse by Category

  • Artikel
  • Artikel Ringan
  • Berita
  • biografi
  • Feminisme
  • Fikih Ibadah
  • Fiqhul Hadis
  • Hadis Tematik
  • Hasyimian
  • Kajian Fikih
  • Kajian Hadis
  • Library Management System
  • Opini
  • Orientalis
  • powerpoint
  • Resensi
  • Review Literatur
  • Sejarah Hadis
  • tafsir dan ulum al-qur'an
  • Tasawuf dan Tarekat
  • Tekno
  • ulumul hadits
  • Uncategorized

Browse by Tags

agama ahli fiqih Alam artikel bumi demonstrasi dermawan dirasat asanid fikih hadis hadist Hadratussyeikh KH. Hasyim Asy’ari Hasyim Asy'ari ilmu hadis jurnal Kajianhadis kajian hadis kajianhadist kitab kritik hadis lingkungan ma'hadaly ma'had aly ma'hadalyhasyimasy'ari mahad aly mahad aly hasyim asyari Mahasantri masyayikh Tebuireng Metodelogi Muhaddis musthalah hadits Nabi Muhammad Nuskha OJS orientalis Puasa Ramadhan sains sanad sejarah Shalat tafsir takhrij Tarawih Tebuireng
Nuskha

© 2023 Nuskha - powered by Perpustakaan Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Navigate Site

  • Account
  • Game Hadis
  • Koleksi Kitab Digital
  • Kontributor
  • Logout
  • My Profile
  • NUSKHA
  • Password Reset
  • Pendaftaran Akun Penulis
  • Perpus MAHA
  • جدول مراتب الجرح والتعديل

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Hadis
  • Kajian Fikih
  • Berita
  • Mulai menulis

© 2023 Nuskha - powered by Perpustakaan Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?