• Kontributor
  • Daftar
  • Login
  • Register
Upgrade
Nuskha
Advertisement
  • Home
  • Artikel
    • Kajian Hadis
      • ulumul hadits
      • Sejarah Hadis
    • Artikel Ringan
    • Kajian Fikih
    • Review Literatur
    • biografi
    • tafsir dan ulum al-qur’an
    • Tekno
  • Agenda
  • download
    • Skripsi
    • powerpoint
No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Kajian Hadis
      • ulumul hadits
      • Sejarah Hadis
    • Artikel Ringan
    • Kajian Fikih
    • Review Literatur
    • biografi
    • tafsir dan ulum al-qur’an
    • Tekno
  • Agenda
  • download
    • Skripsi
    • powerpoint
No Result
View All Result
Nuskha
No Result
View All Result
Home Artikel Ringan

Ramadhan: Momentum Muhasabah, Detachment, dan Self-Discovery

Vigar Ramadhan by Vigar Ramadhan
Maret 10, 2025
in Artikel Ringan, Opini
0
Ramadhan: Momentum Muhasabah, Detachment, dan Self-Discovery

Meminjam kalimat pak Jasminto di kolom Facebook-nya, dalam keheningan Ramadhan, manusia telah menemukan ruang untuk I’tikaf Fikriyah[1]; yaitu sebuah perenungan intelektual yang membawa seseorang pada pemahaman lebih dalam tentang dirinya dan eksistensinya. I’tikaf ini berarti bukan sekadar menjauh dari hiruk-pikuk dunia, tetapi juga menjadi jeda spiritual, sebuah momen untuk menyelami makna kehidupan dalam ketenangan. Keheningan bukanlah sekadar absennya suara, melainkan lanskap batin tempat ego diredam, pikiran disaring, dan jiwa menemukan dirinya sendiri. Sebagaimana Socrates berkata, “Hidup tanpa refleksi adalah hidup yang tidak layak dijalani.” Maka, Ramadhan menjadi kesempatan bagi manusia untuk bertanya dan merenung: siapa dirinya di hadapan Tuhan, alam semesta, dan sesama?

Pergi sebentar ke Nurcholish Madjid (Cak Nur), Cak Nur menilai Ramadan sebagai ibadah yang mendalam dan berdampak besar yang membentuk jiwa keagamaan seorang Muslim melalui berbagai kegiatan selama sebulan seperti berbuka puasa, salat tarawih, dan sahur;[2] Pada titik inilah Ramadhan berperan sebagai sarana muhasabah, tempat manusia mengkritisi dirinya secara jujur: apa yang selama ini menjadi pegangan hidup? Apakah nilai-nilai yang diyakini benar-benar berasal dari kesadaran, atau sekadar pemenuhan ego dan kebiasaan? Saat dunia luar diredam oleh ibadah dan refleksi dari bulan Ramadhan, manusia dapat melihat dirinya dengan lebih jernih, layaknya seorang filsuf yang duduk dalam keheningan dan bertanya tentang makna keberadaannya.

Tentu, tujuan diperintahkan puasa kepada orang beriman tidak lain untuk menjadikan manusia lebih bertakwa, sebagaimana firman Allah Swt. dalam QS Al-Baqarah [2]: 183. Unsur utama takwa, yaitu keyakinan dan kepasrahan kepada yang Maha Kuasa, mendapatkan penanaman dan peneguhan khusus melalui puasa. Sebab, dari semua bentuk ibadah, puasa adalah ibadah yang paling pribadi, personal, atau privat tanpa kemungkinan bagi orang lain untuk dapat sepenuhnya melihat, mengetahui, apalagi menilainya.[3]

Beralih ke dalam kepercayaan Buddhisme, di sana diajarkan suatu konsep yaitu detachment, yakni pembebasan dari keterikatan duniawi sebagai jalan menuju kebijaksanaan. Dan Ramadhan, sudah jelas, sudah jelas, telah mengajarkan prinsip yang serupa: menahan diri bukan hanya dari makan dan minum, tetapi juga dari hawa nafsu, kemarahan, dan ketergantungan pada hal-hal yang bersifat material-duniawi. Kesadaran ini kiranya akan mengantarkan seseorang pada pemahaman bahwa, banyak hal yang selama ini dianggap penting sebenarnya hanyalah fatamorgana dan fana.

Selain itu, ibadah puasa juga mengandung hikmah kemanusiaan yang diperteguh melalui pelatihan menahan diri dan menanggung derita sementara demi kebahagiaan jangka panjang. Dengan berpuasa, seseorang akan mampu merasakan secara total penderitaan orang-orang yang kelaparan, sehingga tumbuh rasa empati yang lebih dalam pada diri seorang yang berpuasa.

Seperti ulat yang memasuki kepompong sebelum menjadi kupu-kupu, Ramadhan adalah ruang transformasi bagi manusia. Bulan ini menjadi wadah bagi perubahan kita, dari hidup yang reaktif menjadi hidup yang reflektif, dari manusia yang digerakkan oleh dunia luar menjadi manusia yang memiliki kendali atas dirinya sendiri. Di akhir Ramadhan, seseorang seharusnya bukan lagi individu yang sama seperti di awal bulan atau sebelumnya. Harus ada pemahaman baru, kesadaran yang lebih tajam, dan jiwa yang lebih terarah setelah itu. Kira-kira seperti itulah idealnya.

Sebagaimana dalam buku Republik nya Plato, khususnya dalam alegori gua (Allegory of the Cave, Buku VII), perjalanan dari ketidaktahuan menuju pengetahuan sejati adalah sebuah proses self-discovery. Orang yang keluar dari gua adalah mereka yang telah memahami kebenaran sejati, yang dalam konteks ini Ramadhan sebagai waktu refleksi dan transformasi juga bisa dianggap sebagai perjalanan menuju self-knowledge, sebuah waktu yang membuat kita sadar dan berubah ke depannya.

Oleh karena itu, Ramadhan seharusnya tidak hanya menjadi waktu untuk merasakan lapar secara sementara, melainkan juga kesempatan untuk merenung dan merefleksi kembari diri sendiri sekaligus menjadi momentum pendekatan diri kepada Allah Swt. Dengan demikian, Ramadhan, dengan seluruh dimensinya, mengajarkan keseimbangan antara refleksi spiritual dan kesadaran diri. Ia adalah bulan di mana manusia tidak hanya menemukan dirinya, tetapi juga menemukan makna hidup ini. Pada akhirnya, Ramadhan adalah cermin bagi jiwa; tempat seseorang mengukur sejauh mana ia telah menjadi manusia yang sejati.

Sebagai penutup, saya ingin menegaskan bahwa tulisan ini hanyalah sebuah opini reflektif dari saya sebagai penulis. Ini lahir dari perenungan pribadi yang tentu tidak lepas dari keterbatasan pemahaman dan subjektivitas. Saya mengamini bahwa Ramadhan adalah momentum tentang pengalaman yang begitu luas dan mendalam, dan setiap orang memiliki cara tersendiri dalam memaknainya. Maka, tidak menutup kemungkinan bahwa apa yang saya sampaikan mengandung kekurangan, atau bahkan kesalahan. Oleh karena itu, tulisan ini bukan kebenaran mutlak, melainkan ajakan untuk bersama-sama merenung, berdiskusi, dan terus mencari makna yang lebih dalam.

Sekian, maturnuwun…


[1] https://www.facebook.com/share/p/1DCcS4fqFe/

[2] https://kalam.sindonews.com/read/739189/69/nurcholish-madjid-puasa-ramadhan-ibadah-wajib-yang-paling-mendalam-1649592263

[3] Nurcholis Madjid, Ensiklopedia NM, Blog dari kumpulan artikel-artikel Cak Nur, 30 SAJIAN RUHANI; Renungan di Bulan Ramadlan


Penulis: Mahasantri semester 4 Ma’had Aly Hasyim Asy’ari

Editor: Vigar Ramadhan Dano M.D.

Tags: MahasantriNuskhaRamadhanRefleksi
Previous Post

Menjadi “Tangan di Atas Lebih Baik”; Filosofi Zakat dalam Hadis

Next Post

Menyoal Shalawat dan Taradhdhi dalam Tarawih: Hadis dan Pandangan Ulama

Vigar Ramadhan

Vigar Ramadhan

Saya Vigar, anak lelaki yang berasal dari keluarga baik-baik. Seorang manusia jelata yang bercita-cita menjadi rakyat biasa. Yang kadang baca, kadang nulis, seringnya ngopi.

Related Posts

Allah Open House Lima Kali, Manusia Open Excuse
Artikel Ringan

Allah Open House Lima Kali, Manusia Open Excuse

by Ridwan GG
November 27, 2025
Memahami Pemikiran Syekh Yusuf al-Qardhawi secara Metodologis Dalam Kitab Kayfa Nata’amal Ma’a as-Sunnah an-Nabawiyyah
Artikel

Memahami Pemikiran Syekh Yusuf al-Qardhawi secara Metodologis Dalam Kitab Kayfa Nata’amal Ma’a as-Sunnah an-Nabawiyyah

by Naufal Afif
November 9, 2025
Memahami Pemikiran Prof. Ali Musthafa Ya’kub secara Metodologis
Artikel

Memahami Pemikiran Prof. Ali Musthafa Ya’kub secara Metodologis

by Naufal Afif
November 9, 2025
Meluruskan Kesalahpahaman Hadis “Salat Orang Mabuk Tidak Diterima 40 Hari”
Artikel Ringan

Meluruskan Kesalahpahaman Hadis “Salat Orang Mabuk Tidak Diterima 40 Hari”

by Ridwan GG
Oktober 13, 2025
Investigasi Pondasi Hadis Syeikh Naquib Al-Attas dalam Falsafah Pendidikan Islam
Artikel Ringan

Investigasi Pondasi Hadis Syeikh Naquib Al-Attas dalam Falsafah Pendidikan Islam

by YUNIAR INDRA
Oktober 1, 2025
Next Post
Menyoal Shalawat dan Taradhdhi dalam Tarawih: Hadis dan Pandangan Ulama

Menyoal Shalawat dan Taradhdhi dalam Tarawih: Hadis dan Pandangan Ulama

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

register akun perpus maha

Premium Content

Menjadi “Tangan di Atas Lebih Baik”; Filosofi Zakat dalam Hadis

Menjadi “Tangan di Atas Lebih Baik”; Filosofi Zakat dalam Hadis

Maret 4, 2025
Memahami Pemikiran Prof. Ali Musthafa Ya’kub secara Metodologis

Memahami Pemikiran Prof. Ali Musthafa Ya’kub secara Metodologis

November 9, 2025
Otoritas Hadis Dhaif dalam Istinbat Hukum Perspektif 4 Madzhab

Otoritas Hadis Dhaif dalam Istinbat Hukum Perspektif 4 Madzhab

Februari 23, 2025

Browse by Category

  • Artikel
  • Artikel Ringan
  • Berita
  • biografi
  • Feminisme
  • Fikih Ibadah
  • Fikih Muamalah
  • Fiqhul Hadis
  • Hadis Tematik
  • Hasyimian
  • Kajian Fikih
  • Kajian Hadis
  • Library Management System
  • Opini
  • Orientalis
  • powerpoint
  • Resensi
  • Review Literatur
  • Sejarah Hadis
  • tafsir dan ulum al-qur'an
  • Tasawuf dan Tarekat
  • Tekno
  • ulumul hadits
  • Uncategorized

Browse by Tags

agama ahli fiqih Alam artikel demonstrasi dermawan dirasat asanid fikih hadis hadist Hadratussyeikh KH. Hasyim Asy’ari Hasyim Asy'ari ilmu hadis islam jurnal Kajianhadis kajian hadis kajianhadist kitab kritik hadis lingkungan ma'hadaly ma'had aly ma'hadalyhasyimasy'ari MAHA mahad aly mahad aly hasyim asyari Mahasantri masyayikh Tebuireng Metodelogi Muhaddis musthalah hadits Nabi Muhammad OJS orientalis pesantren Puasa Ramadhan sains sejarah Shalat tafsir takhrij Tarawih Tebuireng
Nuskha

© 2023 Nuskha - powered by Perpustakaan Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Navigate Site

  • Account
  • Edit Profile
  • Game Hadis
  • Koleksi Kitab Digital
  • Kontributor
  • Login
  • Login
  • Logout
  • My Profile
  • NUSKHA
  • Password Reset
  • Password Reset
  • Pendaftaran Akun Penulis
  • Perpus MAHA
  • Register
  • جدول مراتب الجرح والتعديل

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Hadis
  • Kajian Fikih
  • Berita
  • Mulai menulis

© 2023 Nuskha - powered by Perpustakaan Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?