• Kontributor
  • Daftar
  • Login
Upgrade
Nuskha
Advertisement
  • Home
  • Artikel
    • Kajian Hadis
      • ulumul hadits
      • Sejarah Hadis
    • Artikel Ringan
    • Kajian Fikih
    • Review Literatur
    • biografi
    • tafsir dan ulum al-qur’an
    • Tekno
  • Agenda
  • download
    • Skripsi
    • powerpoint
No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Kajian Hadis
      • ulumul hadits
      • Sejarah Hadis
    • Artikel Ringan
    • Kajian Fikih
    • Review Literatur
    • biografi
    • tafsir dan ulum al-qur’an
    • Tekno
  • Agenda
  • download
    • Skripsi
    • powerpoint
No Result
View All Result
Nuskha
No Result
View All Result
Home Artikel Ringan

Konsep Imsakiyah dalam Perspektif Hadis

Husnu Widadi by Husnu Widadi
Maret 19, 2025
in Artikel Ringan, Hadis Tematik
0
Konsep Imsakiyah dalam Perspektif Hadis

Sahur adalah salah satu sunnah Rasulullah Saw. yang sangat dianjurkan bagi orang yang hendak berpuasa. Sahur bukan sekadar makan dan minum di waktu dini hari, terlepas dari itu ia memiliki makna spiritual yang dalam serta mengandung keberkahan, sebagaimana sabda Rasulullah Saw. dalam suatu hadis muttafaq alaih,

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةٌ

“Bersahurlah, karena sesungguhnya dalam sahur itu terdapat keberkahan.”[1] 

Makna dari keberkahan ini mencakup keberkahan fisik agar tubuh kuat dalam menjalani puasa dan keberkahan istimewanya waktu sahur sebagai waktu dikabulkannya doa dan dibukanya pintu ampunan karena di waktu tertentu Allah Swt. menurunkan rahmat-Nya.[2]

Beralih dari sahur, dalam kerangka puasa khususnya waktu sahur, ada yang namanya waktu imsak, di sini para ulama sepakat bahwa waktu pelaksanaan sahur berlangsung hingga terbitnya fajar (waktu subuh), yang juga menjadi awal waktu imsak.

Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 187:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ 

“Dan makan dan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.”

Makna kata imsak sendiri secara bahasa berarti menahan, adapun penggunaan kata imsak dalam konteks puasa mengandung makna menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa atau batas waktu memulai puasa dimulai dari terbitnya fajar shadiq (waktu subuh) sampai terbenamnya matahari (waktu maghrib).[3]

Di beberapa negara mayoritas muslim terutama Indonesia menerapkan waktu imsakiyah biasanya 10 menit sebelum adzan subuh berkumandang. Namun istilah imsakiyah ini tentu berbeda dengan pengertian kata imsak secara bahasa karena sejatinya pada waktu imsakiyah seseorang tetap dibolehkan untuk makan dan minum.

Pemberlakuan waktu imsakiyah ini bukanlah sesuatu yang tidak berdasar karena sebenarnya praktek ini merupakan bagian dari ibadah yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah Saw. Dalam hadis shahih riwayat Muslim dari Anas Ra, dari Zaid bin Tsabit r.a., ia berkata

تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ. ثُمَّ قُمْنَا إِلَى الصَّلَاةِ
قُلْتُ: كَمْ كَانَ قَدْرُ مَا بَيْنَهُمَا؟ قَالَ: خَمْسِينَ آية

 “Kami makan sahur bersama Rasulullah Saw., dan sesudah itu kami beranjak untuk menunaikan salat.” saya bertanya, “Kira-kira berapa lama jarak antara makan sahur dan salat.” Ia menjawab, “Kira-kira selama pembacaan lima puluh ayat.”[4]

Hadis di atas menjelaskan tentang jarak waktu di mana Rasulullah Saw. menyudahi makan sahurnya sampai terbitnya fajar shadiq atau waktu subuh, di waktu tersebut beliau gunakan untuk melaksanakan salat malam dengan durasi pembacaan sekitar 50 ayat Al-Qur’an. Kebiasaan orang arab ketika menjelaskan tentang durasi waktu tertentu mereka akan memperkirakannya dengan durasi suatu pekerjaan, dalam hadis tersebut sahabat Zaid bin Tsabit mengkalkulasi waktu dengan durasi bacaan 50 ayat dengan durasi bacaan normal, yakni tidak terlalu cepat tidak pula lambat.[5]

Jika dikonversi ke hitungan menit, maka durasi ini bisa bervariatif, semisal dalam 1 halaman terdapat 15 ayat membutuhkan waktu 3 menit, maka jika 50 ayat akan memakan waktu 10 menit.

Menurut syekh Abu Bakar Syata, pelaksanaan makan sahur sebagaimana dalam hadis tersebut merupakan waktu diperolehnya kesunnahan untuk mengakhirkan makan sahur agar orang yang berpuasa terhindar dari keraguan apakah ia telah memasuki waktu terbitnya fajar atau belum.[6]

Hal berdasarkan hadis riwayat sayyidina Hasan bin Ali, Rasulullah saw bersabda

دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ.

“Tinggalkanlah sesuatu yang membuatmu ragu, dan kerjakanlah sesuatu yang tidak membuatmu ragu.”[7]

Kesimpulannya, waktu imsak (berhenti makan dan minum) beberapa menit sebelum adzan subuh bukanlah suatu kewajiban, akan tetapi hal ini merupakan bentuk kehati-hatian (ihtiyath) agar orang yang masih makan dan minum ketika sahur tidak terlewat sampai waktu subuh.


[1] Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, no. 1923, 3/29, Muslim bin Hajjaj, Shahih Muslim, no. 1095, 3/130

[2] Al-Nawawi, Syarh al-Nawawi ala Muslim, 7/206

[3] Ahmad Mukhtar Umar, Mu’jamu al-Lughah al-‘Arabiyyah al-Mu’ashirah, 3/2099

[4] Muslim bin Hajjaj, Shahih Muslim no. 1097, 2/771

[5] Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari Syarh Shahih al-Bukhari, 4/138

[6] Abu Bakar Syata, I’anatu al-Thalibin 2/277

[7] al-Nasa’i, As-Sunan al-Kubra no. 5201, 5/117


Penulis: Mahasantri M2 (Marhalah Tsaniyah) Ma’had Aly Hasyim Asy’ari

Editor: Vigar Ramadhan Dano M.D.

Tags: hadisImsakMahasantriRamadhan
Previous Post

Tiga 17 Yang Menghiasi Kehidupan Islam Indonesia

Next Post

Shalat Tarawih dalam Hadis dan Pandangan Mazhab Mengenai Praktiknya

Husnu Widadi

Husnu Widadi

Mahasantri Marhalah Tsaniyyah Ma'had Aly Hasyim Asy'ari, sedang menggeluti ilmu keagamaan khususnya yang berbasis turots

Related Posts

Meluruskan Kesalahpahaman Hadis “Salat Orang Mabuk Tidak Diterima 40 Hari”
Artikel Ringan

Meluruskan Kesalahpahaman Hadis “Salat Orang Mabuk Tidak Diterima 40 Hari”

by Ridwan GG
Oktober 13, 2025
Investigasi Pondasi Hadis Syeikh Naquib Al-Attas dalam Falsafah Pendidikan Islam
Artikel Ringan

Investigasi Pondasi Hadis Syeikh Naquib Al-Attas dalam Falsafah Pendidikan Islam

by YUNIAR INDRA
Oktober 1, 2025
Laku Menulis adalah Laku Merawat Ilmu; Sebuah Refleksi dan Motivasi
Artikel Ringan

Laku Menulis adalah Laku Merawat Ilmu; Sebuah Refleksi dan Motivasi

by Vigar Ramadhan
September 22, 2025
Membaca Sikap Khulafa’ ar-Rasyidin saat Hadapi Kritik Rakyat: Refleksi Konstruktif terhadap Respons ‘Tone-Deaf’ Pemerintah Hingga ‘Insult Politics’ Pejabat Negara
Artikel Ringan

Membaca Sikap Khulafa’ ar-Rasyidin saat Hadapi Kritik Rakyat: Refleksi Konstruktif terhadap Respons ‘Tone-Deaf’ Pemerintah Hingga ‘Insult Politics’ Pejabat Negara

by Syifa' Q.
September 11, 2025
Kesibukan Tanpa Makna: Renungan Islam untuk Menata Hidup di Tengah Arus Produktivitas Modern
Artikel

Kesibukan Tanpa Makna: Renungan Islam untuk Menata Hidup di Tengah Arus Produktivitas Modern

by AI NURUSSAADAH
September 9, 2025
Next Post
Shalat Tarawih dalam Hadis dan Pandangan Mazhab Mengenai Praktiknya

Shalat Tarawih dalam Hadis dan Pandangan Mazhab Mengenai Praktiknya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

register akun perpus maha

Premium Content

Karamah Kiai Habib dan Kiai Shobari

Karamah Kiai Habib dan Kiai Shobari

Agustus 29, 2023
Mahar sebagai Tanda Hormat: Tafsir Surat An-Nisa’ Ayat 4

Mahar sebagai Tanda Hormat: Tafsir Surat An-Nisa’ Ayat 4

Juli 28, 2025
Potret Persaudaraan Muhajirin dan Anshar Dalam Kitab Fiqh Sirah an-Nabawiyah

Potret Persaudaraan Muhajirin dan Anshar Dalam Kitab Fiqh Sirah an-Nabawiyah

Januari 28, 2024

Browse by Category

  • Artikel
  • Artikel Ringan
  • Berita
  • biografi
  • Feminisme
  • Fikih Ibadah
  • Fiqhul Hadis
  • Hadis Tematik
  • Hasyimian
  • Kajian Fikih
  • Kajian Hadis
  • Library Management System
  • Opini
  • Orientalis
  • powerpoint
  • Resensi
  • Review Literatur
  • Sejarah Hadis
  • tafsir dan ulum al-qur'an
  • Tasawuf dan Tarekat
  • Tekno
  • ulumul hadits
  • Uncategorized

Browse by Tags

agama ahli fiqih Alam artikel demonstrasi dermawan dirasat asanid fikih hadis hadist Hadratussyeikh KH. Hasyim Asy’ari Hasyim Asy'ari ilmu hadis islam jurnal Kajianhadis kajian hadis kajianhadist kitab kritik hadis lingkungan ma'hadaly ma'had aly ma'hadalyhasyimasy'ari mahad aly mahad aly hasyim asyari Mahasantri masyayikh Tebuireng Metodelogi Muhaddis musthalah hadits Nabi Muhammad Nuskha OJS orientalis Puasa Ramadhan sains sanad sejarah Shalat tafsir takhrij Tarawih Tebuireng
Nuskha

© 2023 Nuskha - powered by Perpustakaan Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Navigate Site

  • Account
  • Game Hadis
  • Koleksi Kitab Digital
  • Kontributor
  • Logout
  • My Profile
  • NUSKHA
  • Password Reset
  • Pendaftaran Akun Penulis
  • Perpus MAHA
  • جدول مراتب الجرح والتعديل

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Hadis
  • Kajian Fikih
  • Berita
  • Mulai menulis

© 2023 Nuskha - powered by Perpustakaan Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?