Manusia Berasal dari Tanah?
Dalam Al-Qur’an terdapat ayat yang menjelaskan bahwasanya Allah menciptakan manusia dari tanah. Berikut ayatnya,
- Surah Al-An’am
{ هُوَ ٱلَّذِي خَلَقَكُم مِّن طِينٍ ثُمَّ قَضَىٰٓ أَجَلٗاۖ وَأَجَلٌ مُّسَمًّى عِندَهُۥۖ ثُمَّ أَنتُمۡ تَمۡتَرُونَ }
Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal (kematianmu), dan batas waktu tertentu yang hanya diketahui oleh-Nya. Namun demikian kamu masih meragukannya. [QS. Al-An’am 6: 2].
- Surah Al-Hijr
{ وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ مِن صَلۡصَٰلٍ مِّنۡ حَمَإٍ مَّسۡنُونٍ}
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk. [QS. Al-Hijr 15: 26]
{ وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّي خَٰلِقٌ بَشَرًا مِّن صَلۡصَٰلٍ مِّنۡ حَمَإٍ مَّسۡنُونٍ }
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk. [QS. Al-Hijr 15: 28]
{ فَإِذَا سَوَّيۡتُهُۥ وَنَفَخۡتُ فِيهِ مِن رُّوحِي فَقَعُواْ لَهُۥ سَٰجِدِينَ }
Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. [QS. Al-Hijr 15: 29]
- Surah As-Sajdah
{ ٱلَّذِيٓ أَحۡسَنَ كُلَّ شَيۡءٍ خَلَقَهُۥۖ وَبَدَأَ خَلۡقَ ٱلۡإِنسَٰنِ مِن طِينٍ }
yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah, [QS. As-Sajdah 32: 7]
- Surah Ar-Rum
{ وَمِنۡ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنۡ خَلَقَكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ إِذَآ أَنتُم بَشَرٌ تَنتَشِرُونَ }
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak. [QS. Ar-Rum 30: 20]
Melalui ayat di atas, dapat kita ketahui bahwa manusia berasal dari tanah. Namun manusia yang dimaksudkan dalam ayat tersebut bukanlah kita, anak Nabi Adam a.s. Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi menyebutkan dalam tafsirnya, Tafsir Jalalain bahwa yang dimaksud lafal إنسان dalam ayat وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ مِن صَلۡصَٰلٍ مِّنۡ حَمَإٍ مَّسۡنُونٍ adalah Nabi Adam a.s. Nabi Adam a.s. diciptakan dari tanah liat kering (مِن صَلۡصَٰلٍ) yang apabila diketuk akan terdengar suara melenting, yang berasal dari lumpur hitam (مِّنۡ حَمَإٍ) yang diberi bentuk (مَّسۡنُونٍ).
Menurut Wahbah az-Zuhaili, proses penciptaan manusia yang termaktub dalam surah Al-Hijr merupakan kuasa Allah Swt yang mana menciptakan manusia dari tanah liat yang kering (صَلۡصَٰلٍ), tanah kering kerontang yang bercampur lumpur hitam dengan aroma yang busuk, tanah tembikar, melalui proses tahapan-tahapan sehingga menjadi makhluk yang sempurna dengan meniupkan ruh-Nya ke tubuh manusia pertama, Nabi Adam a.s. yang kemudian menjadi makhluk yang mulia. Sedangkan Sayyid Quthb dalam karyanya, Tafsir fi Zhilalil Qur’an menegaskan bahwasanya Allah Swt meniupkan sebagian roh-Nya ke jasad manusia (Nabi Adam a.s.) yang berasal dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk dengan cara yang hanya diketahui oleh Allah Swt semata. Dengan demikian, proses penciptaan manusia dari tanah yang disebutkan dalam Al-Qur’an adalah proses penciptaan khusus bagi Nabi Adam a.s. dan Nabi Isa a.s. Sedangkan bagi anak keturunan Nabi Adam a.s melalui fase embriologi seperti yang dijelaskan dalam surah Al-Mukminun ayat 12-14.
Proses Terciptanya Manusia Menurut Sains
Ilmu pengetahuan modern dan Al-Qur’an sama-sama menjelaskan bahwa manusia berasal dari tanah, dan kedua penjelasan ini tidak saling bertentangan, sebab keduanya bersumber dari Allah Swt. Drs. Zulkarnain M.H./KMS. Langsa menjelaskan bahwa unsur-unsur kimia dalam tubuh manusia seperti oksigen, karbon, hidrogen, nitrogen, kalsium, fosfor, dan berbagai unsur lainnya, juga ditemukan dalam tanah. Ini selaras dengan firman Allah dalam surah Al-Mu’minun ayat 12 yang menyebut manusia diciptakan dari saripati tanah (سلالة من طين). Ayat ini bukan sekadar simbolik, melainkan memiliki landasan ilmiah bahwa tubuh manusia terdiri atas unsur-unsur yang secara kimiawi memang berasal dari bumi.
Kemudian pada ayat selanjutnya, yakni Al-Mu’minun ayat 13, dijelaskan bahwa saripati tersebut dijadikan نطفة (air mani). Dari segi biologis, hal ini sesuai dengan proses di mana makanan yang dikonsumsi manusia (dari hasil bumi) diproses dalam tubuh dan menjadi sumber pembentukan air mani, yang dalam istilah biologi dikenal sebagai sperma pada laki-laki dan ovum pada perempuan. Ketika keduanya bertemu dalam proses pembuahan, mereka membentuk zigot dan tersimpan dalam rahim, tempat yang kokoh dan ideal bagi perkembangan kehidupan baru.
Ilmu biologi menjelaskan bahwa proses reproduksi manusia melibatkan lima tahapan penting. Tahap pertama adalah fertilisasi, di mana sperma dan sel telur bertemu dan membentuk zigot. Zigot ini kemudian membelah dan berkembang menjadi blastokista, lalu menanamkan diri ke dalam dinding rahim (implantasi). Tahap kedua, zigot berkembang menjadi embrio dengan cakram embrionik yang mulai membentuk jaringan awal organ tubuh. Pada minggu keempat, embrio telah memiliki jantung yang berdetak, dan pada minggu ke-10, embrio berkembang menjadi janin. Tahap ketiga melibatkan perkembangan janin secara menyeluruh, termasuk pembentukan tulang, otot, sistem tubuh, hingga wajah dan anggota tubuh lainnya. Persalinan menjadi tahap keempat, dimulai ketika janin siap dilahirkan melalui proses kontraksi rahim yang mendorong bayi keluar melalui vagina. Terakhir, tahap kelima adalah pembentukan organ reproduksi, yang dimulai sejak usia embrio enam minggu. Kromosom dari sperma menentukan jenis kelamin, dan perkembangan genitalia berlangsung hingga masa pubertas.
Jika kita perhatikan, tahapan sains ini sangat selaras dengan yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Mu’minun ayat 12–14, mulai dari penciptaan dari tanah, menjadi air mani, lalu berubah menjadi segumpal darah (علقة), segumpal daging (مضغة), tulang (عظام), kemudian dibungkus daging (لحم), hingga akhirnya menjadi makhluk lain setelah ditiupkan ruh (خلقًا آخر). Tidak ada pertentangan antara keduanya. Justru, sains semakin menegaskan kebenaran wahyu. Ini menjadi bukti bahwa Al-Qur’an jauh mendahului penemuan ilmiah modern, sekaligus mengajak kita untuk merenungi hakikat penciptaan manusia, serta memperkuat keimanan kepada Allah Swt., Sang Pencipta yang Mahasempurna.
Kesimpulan
Proses penciptaan manusia tidak berlangsung dalam waktu yang singkat. Diperlukan beberapa tahap dan dalam waktu yang cukup lama yakni kurang lebih 9 bulan dari mulai awal fertilisasi hingga menjadi janin yang ada dalam kandungan sang ibu. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an, bahwa terciptanya manusia bermula dari saripati yang ada dalam tanah yang kemudian melalui makanan berupa buah-buahan dan sayur-sayuran yang dikonsumsi oleh manusia hingga menghasilkan air mani yang kemudian apabila melakukan pembuahan di mana sel sperma laki-laki bertemu dengan sel telur perempuan dan berubah menjadi segumpal darah yang bertempat di tempat yang kokoh (rahim). Dalam beberapa waktu kemudian berubah menjadi segumpal daging yang kemudian terbungkus oleh daging sehingga terbentuk janin yang kemudian dilahirkannya ke dunia dan menjadi manusia.
Sedangkan dalam ilmu biologi sendiri, proses penciptaan manusia tidak jauh berbeda dengan apa yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Dalam sains dijelaskan bahwa manusia tercipta melalui beberapa tahapan mulai dari proses pembuahan sel sperma terhadap sel telur yang terjadi dalam rahim seorang perempuan dan menghasilkan zigot dan kemudian setelah melalui beberapa tahapan berubah menjadi janin hingga menjadi manusia seutuhnya. Yang pada akhirnya dapat kita simpulkan bahwa proses penciptaan yang disebutkan dalam Al-Qur’an tidak bertentangan dan selaras dengan ilmu sains yang ada.
Referensi:
- Jalaluddin al-Mahalli, Jalaluddin as-Suyuthi, Tafsir Jalalain, Juz 1/212 , Darul Ilmi, Surabaya.
- Almahfuz, Abu Anwar, Konsep Penciptaan Manusia dan Reproduksinya Menurut Al-Qur’an, Rusyidah: Jurnal Pemikiran Islam, Vol2, No.1, Juni 2021.
- Nafilah Sari Razak, Proses Penciptaan Nabi Adam a.s. dan Nabi Isa a.s. dalam Al-Qur’an (Suatu Analisis Linguistik Semiotika), Skripsi 2024.
- https://badilag.mahkamahagung.go.id/hikmah/publikasi/hikmah-badilag/penciptaan-manusia-dari-tanah-serta-potensi-kesombongannya-oleh-drs-zulkarnain-m-h-1-7
- https://www.visiblebody.com/learn/reproductive/reproductive-process
Editor: Vigar Ramadhan Dano Muhamad Daeng