• Kontributor
  • Daftar
  • Login
Upgrade
Nuskha
Advertisement
  • Home
  • Artikel
    • Kajian Hadis
      • ulumul hadits
      • Sejarah Hadis
    • Artikel Ringan
    • Kajian Fikih
    • Review Literatur
    • biografi
    • tafsir dan ulum al-qur’an
    • Tekno
  • Agenda
  • download
    • Skripsi
    • powerpoint
No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Kajian Hadis
      • ulumul hadits
      • Sejarah Hadis
    • Artikel Ringan
    • Kajian Fikih
    • Review Literatur
    • biografi
    • tafsir dan ulum al-qur’an
    • Tekno
  • Agenda
  • download
    • Skripsi
    • powerpoint
No Result
View All Result
Nuskha
No Result
View All Result
Home Kajian Hadis

Sikap KH. M. Hasyim Asy’ari Terhadap Hadis Maudu’

IlHAM ZIDALHAQ by IlHAM ZIDALHAQ
Agustus 29, 2023
in Kajian Hadis
0
Sikap KH. M. Hasyim Asy’ari Terhadap Hadis Maudu’

Penulis: Ilham Zihaq

Setiap perkataan bisa ditolak kecuali sabdanya Nabi Muhammad. Sehingga banyak golongan tertentu untuk memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya. Seperti beberapa Hadist yang di buat oleh golongan Syiah. Hadis-hadis yang dibuat oleh para penguasa, dsb. Hadis seperti ini di namakan Hadist Maudu’.

Hadits Maudu’ adalah; Hadist yang di buat oleh pemalsu, yang di nisbatkan kepada Nabi Muhammad. Ulama sepakat haram hukumnya membuat hadis Maudu’ dan termasuk dosa besar. Karena ada riwayat dari nabi,

من كذب علي متعمدا فليتبواء مقعده من النار

“Barang siapa yang berbohong atas nama saya (nabi Muhammad), maka tempatilah tempatnya di api neraka”

Ini adalah ancaman nabi Muhammad bagi orang yang berani membuat hadis palsu dan dinisbatkan kepada Nabi. Dan juga haram untuk meriwayatkan hadis Maudu kepada orang lain. Kecuali jika bertujuan menjelaskan tentang kepalsuam hadis ini. Walaupun yang di riwayatkan itu Hadist yang berkaitan dengan Halal & Haram, Fadoilul A’amal, Targib, Tarhib dan lain sebagainya.

Dan orang yang meriwayatkan Hadist Maudu’ tanpa di sertai keterangan, maka dia berdosa dan termasuk orang yang berbohong atas nama Nabi. Sebab Ada riwayat dari Imam Muslim, “bahwasanya orang yang meriwayatkan hadis Maudu’, dia termasuk orang-orang yang berbohong.“

KH. Musta’in Syafi’i pernah menyampaikan bahwa Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari sangat mewanti wanti terkait Hadist Maudu’ ini. Karena ancamannya yang sangat pedih dari Nabi. Dari itu, beliau melarang di pesantren Tebuireng mengadakan pengajian kitab-kitab yang di duga kebanyakan berisi Hadist-Hadist Maudu’. Seperti kitab Tanbihul Ghofilin, Durrotun Nasihin dll. Beliau tidak melarang 100% mengajarkan kitab-kitab tersebut, boleh diajarkan dengan syarat, sang Qori/pengajar bisa menjelaskan kualitas Hadist dalam kitab-kitab tersebut.

Khawatirnya jika tidak dijelaskan tentang kualitas hadis-hadisnya, banyak dari orang awam yang berpegangan dengan hadist palsu tersebut. Dan ini sangat membahayakan, sebab Hadist palsu tidak bisa di gunakan untuk Hujjah dalam hal apapun. Dari itu Hadratussyaikh melarang bagi Qori’ yang belum menguasai tentang Ilmu Hadist untuk mengajarkan kitab – kitab yang diduga berisi banyak Hadist-Hadist palsu atau Maudu’.

Perlu di perhatikan bahwa Hadratussyaikh tidak menafikan atau memusuhi kitab-kitab tersebut, tetapi hanya untuk berhati hati dalam mengamalkan hadis yang terkandung di dalamnya. Di takutkan bisa terjerumus dosa berbohong atas nama Nabi.

Guru penulis, Prof. Jamaluddin Miri pernah menyampaikan bahwa saat KH Abdurrahmsn Wahid (Gus Dur) masih menjabat menjadi ketum PBNU, beliau menginstruksikan kepada seluruh Kyai pesantren NU, untuk berhati hati dalam dalam menyampaikan hadis yang didapat dari kitab yang diduga kebanyakan hadisnya Maudhu’.

Hadratussyaikh pernah menulis artikel terkait landasan sebagian masyarakat awam dengan menggunakan hujjah hadis maudu’. Yaitu tentang hadis Sholat Hadiah yang dilakukan oleh keluarga ahli kubur agar siksanya diringankan. Hadits itu berbunyi, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bahwasanya tidak ada sesuatu kejadian yang menimpa mayyit yang lebih berat daripada malam pertama saat dia dikubur, maka kasihilah orang-orang yang telah meninggalkan kalian dengan cara bersedekah untuknya. Barangsiapa yang tidak menemukan barang yang bisa ia sedekahkan maka kerjakanlah sholat 2 rakaat dan disetiap rakaat membaca surat al-Fatihah, ayat kursi, al-Takatsur, dan al-Ikhlas 11 kali….. maka seketika itu Allah langsung mengirimkan 1000 malaikat, setiap malaikat membawa hadiah berupa cahaya yang dapat menenangkan dia dalam kuburnya sampai ditiupnya sangkakala, dan selama matahari masih terbit Allah akan memberi pahala kepada orang yang mengerjakan sholat itu seperti pahalanya 1000 orang mati syahid dan 1000 pakaian”’.

Hadratussyaikh mengomentari hadis tersebut, (Adapun hadits yang disebutkan dalam kitab Hasyiah al-Sittin itu merupakan hadits maudu’. Keterangan diambil dari kitab al-Qistholani ‘ala Al-Bukhari, [ Hadits Mukhtalaq juga dinamai dengan hadits Maudhu’, maka haram meriwayatkannya walaupun telah dijelaskan status hadisnya, dan haram pula beramal dengan berdasar kepadanya secara mutlak”. Sampai pada keterangan….. Bagi setiap orang tidak boleh berdalil dengan riwayat  yang shahih dari sabda Rasullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “sholat itu adalah sebaik-baiknya hal yang dikerjakan, barangsiapa yang ingin menambah maka perbanyaklah, dan barangsiapa yang ingin mengurangi maka kurangilah” Tidak boleh berdalil dengan hadits ini karena yang dimaksud dengan hadist ini yaitu hanya sholat-sholat yang telah dilegalkan oleh 
syariat.]

Maka sekiranya kesunnahan sholat Hadiah ini tidak bisa dihukumi dengan hadits  maudhu’, maka sholat rebo wekasan juga tidak bisa dihukumi hanya dengan perkataan atau penjelasan ulama yang ahli makrifat, bisa jadi nanti naik kepada hukum haram karena telah berani melakukan ibadah yang sifatnya rusak.

Kehati-hatian Hadratussyaikh mencerminkan bahwa beliau sangat menguasai tentang Hadist yang diperoleh ilmunya dari Syaikh Mahfudz Termas.
والله أعلم بالصواب

Alfaqir M. Ilham Zidal Haq

Tags: Durrotun Nasihin.hadis maudu'Hasyim Asy'ariMustain SyafiiSholat HadiyahTanbihul GhofilinTebuireng
Previous Post

Muhammad Mustafa al-A’zami, Nasir as-Sunnah Era Modern

Next Post

Takhrij dengan Aplikasi, Ini Kata Dr. Abdul Aziz Sayi’

IlHAM ZIDALHAQ

IlHAM ZIDALHAQ

Related Posts

Meluruskan Kesalahpahaman Hadis “Salat Orang Mabuk Tidak Diterima 40 Hari”
Artikel Ringan

Meluruskan Kesalahpahaman Hadis “Salat Orang Mabuk Tidak Diterima 40 Hari”

by Ridwan GG
Oktober 13, 2025
Investigasi Pondasi Hadis Syeikh Naquib Al-Attas dalam Falsafah Pendidikan Islam
Artikel Ringan

Investigasi Pondasi Hadis Syeikh Naquib Al-Attas dalam Falsafah Pendidikan Islam

by YUNIAR INDRA
Oktober 1, 2025
Menelisik Demonstrasi Dalam Kacamata Fiqhul Hadis
Artikel

Menelisik Demonstrasi Dalam Kacamata Fiqhul Hadis

by Wildan Husin
September 2, 2025
Gus Baha’; Pembunuhan Karakter adalah Qadzaf di Zaman Sekarang
Artikel Ringan

Gus Baha’; Pembunuhan Karakter adalah Qadzaf di Zaman Sekarang

by YUNIAR INDRA
Juli 16, 2025
Menguak Fakta Panglima Pasukan Karbala dan Statusnya dalam Neraca Ilmu Hadis
Artikel

Menguak Fakta Panglima Pasukan Karbala dan Statusnya dalam Neraca Ilmu Hadis

by Husnu Widadi
Juli 7, 2025
Next Post
Takhrij dengan Aplikasi, Ini Kata Dr. Abdul Aziz Sayi’

Takhrij dengan Aplikasi, Ini Kata Dr. Abdul Aziz Sayi'

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

register akun perpus maha

Premium Content

Korelasi Kebersihan dengan Keimanan

Korelasi Kebersihan dengan Keimanan

November 22, 2023

Komentar para Cendikiawan Terhadap Kredibilitas Muhammad Nashiruddin Al-Albani

September 20, 2024
Menggali Makna Tradisi Nyekar: Dari Sunnah Nabi SAW Hingga Kearifan Lokal

Menggali Makna Tradisi Nyekar: Dari Sunnah Nabi SAW Hingga Kearifan Lokal

Februari 3, 2025

Browse by Category

  • Artikel
  • Artikel Ringan
  • Berita
  • biografi
  • Feminisme
  • Fikih Ibadah
  • Fiqhul Hadis
  • Hadis Tematik
  • Hasyimian
  • Kajian Fikih
  • Kajian Hadis
  • Library Management System
  • Opini
  • Orientalis
  • powerpoint
  • Resensi
  • Review Literatur
  • Sejarah Hadis
  • tafsir dan ulum al-qur'an
  • Tasawuf dan Tarekat
  • Tekno
  • ulumul hadits
  • Uncategorized

Browse by Tags

agama ahli fiqih Alam artikel demonstrasi dermawan dirasat asanid fikih hadis hadist Hadratussyeikh KH. Hasyim Asy’ari Hasyim Asy'ari ilmu hadis islam jurnal Kajianhadis kajian hadis kajianhadist kitab kritik hadis lingkungan ma'hadaly ma'had aly ma'hadalyhasyimasy'ari mahad aly mahad aly hasyim asyari Mahasantri masyayikh Tebuireng Metodelogi Muhaddis musthalah hadits Nabi Muhammad Nuskha OJS orientalis Puasa Ramadhan sains sanad sejarah Shalat tafsir takhrij Tarawih Tebuireng
Nuskha

© 2023 Nuskha - powered by Perpustakaan Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Navigate Site

  • Account
  • Game Hadis
  • Koleksi Kitab Digital
  • Kontributor
  • Logout
  • My Profile
  • NUSKHA
  • Password Reset
  • Pendaftaran Akun Penulis
  • Perpus MAHA
  • جدول مراتب الجرح والتعديل

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Hadis
  • Kajian Fikih
  • Berita
  • Mulai menulis

© 2023 Nuskha - powered by Perpustakaan Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?