• Account
  • Members
  • Daftar
  • Login
Upgrade
Nuskha
Advertisement
  • Home
  • Artikel
    • Kajian Hadis
      • ulumul hadits
      • Sejarah Hadis
    • Artikel Ringan
    • Kajian Fikih
    • Review Literatur
    • biografi
    • tafsir dan ulum al-qur’an
    • Tekno
  • Agenda
  • download
    • Skripsi
    • powerpoint
No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Kajian Hadis
      • ulumul hadits
      • Sejarah Hadis
    • Artikel Ringan
    • Kajian Fikih
    • Review Literatur
    • biografi
    • tafsir dan ulum al-qur’an
    • Tekno
  • Agenda
  • download
    • Skripsi
    • powerpoint
No Result
View All Result
Nuskha
No Result
View All Result
Home Kajian Hadis

Takhrij dengan Aplikasi, Ini Kata Dr. Abdul Aziz Sayi’

Viki Junianto by Viki Junianto
Agustus 29, 2023
in Kajian Hadis
0
Takhrij dengan Aplikasi, Ini Kata Dr. Abdul Aziz Sayi’
585
VIEWS

Penulis: Viki Junianto

Beriring dengan perkembangan sarana teknologi modern, dan penyebaran program komputer. Muncul banyak berbagai aplikasi takhrij hadis baik di PC ataupun android yang semakin memudahkan para peneliti untuk menakhrij hadis. Dengan pertimbangan efisiensi yang ditawarkan tersebut, sebagian besar penelitipun lebih memilih untuk menggunakan metode ini dan mulai meninggalkan metode takhrij kovensional, yaitu metode takhrij dengan merujuk kepada kitab-kitab takhrij.

Di antara aplikasi yang sering digunakan oleh para peneliti dalam mentakhrij hadis adalah: Maktabah as-Syamilah, Jawami al-Kalim, Khadim al-Kharamain, aj-Jami’ al-Kabir, dan al-Kutub at-Tis’ah atau yang lebih dikenal dengan Maushuah al-Hadis.

Dr. Abdul Aziz bin Abdullah Sayi’, dosen jurusan hadis Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud dalam kitabnya, Takhrijul Hadis, menjelaskan kelebihan dan kekurangan mentakhrij dengan aplikasi komputer.
Keuntungan yang paling menonjol:

  1. Mempersingkat waktu. Hadis yang biasanya ditakhrij menggunakan metode kovensional menghabiskan waktu berjam-jam, berhari-hari, bahkan setelah menghabiskan waktu lama tak kunjung ditemukan, dengan aplikasi, hadis tersebut dapat ditemukan hanya dengan beberapa detik.
  2. Menghemat tenaga, karena tidak membutuhkan waktu yang lama.
  3. Dapat menemukan banyak hadis dengan tanpa bersusah payah membuka kitabnya secara langsung. Seperti kitab tarikh, jarh wa ta’dil, dan kitab ilmu-ilmu hadis.

Kelemahan paling menonjol:

  1. Terdapat banyak refrensi dari cetakan komersial yang tidak akurat dalam aplikasi tersebut.
  2. Dalam beberapa aplikasi takhrij, terdapat kesalahan dalam penginputan teks. Beberapa halaman kitab, bahkan juz kitab tersilap dan tidak tercantum dalam aplikasi. Oleh karena itu, para peneliti harus memperhatikan masalah ini saat menggunakan aplikasi takhrij, khususnya dalam aplikasi Mausuah Syamilah. Saat menggunakan aplikasi ini, dianjurkan bagi peneliti untuk tetap merujuk kepada kitab asal, baik kitab yang sudah dicetak ataupun yang masih dalam bentuk manuskrip.
  3. Setiap kesalahan ejaan dalam penulisan kata, baik dari peneliti atau programmer, akan merubah hasil pencarian. Misalnya dalam hal berikut.
  • Seperti kata (عبدالله), jika peneliti menuliskannya dengan spasi di antara dua kata (عبد الله), spasi tersebut akan berdampak besar pada hasil yang dicari.
  • Dalam kaidah imla’ lafadz (ابن) jika terletak diantara dua nama, maka huruf alifnya harus dihilangkan, seperti pada lafadz (سعيد بن سهير). Namun dalam beberapa aplikasi takhrij, mereka menerapkan kaidah imla’ yang salah, yaitu menetapkan huruf alif pada saat lafadz (ابن) berada di antara dua nama, (سعيد ابن سهير). Hal itu akan berdampak pada hasil pencarian. Jika peneliti menuliskannya tidak dengan mencantunkan alif, maka dapat dipastikan biografi dari rawi yang dicari tidak akan muncul.

Dengan mempertimbangkan kelemahan metode takhrij dengan aplikasi di atas, maka dianggap penting bagi para user aplikasi, untuk meninjau refrensi asal, baik berupa kitab yang sudah dicetak ataupun yang masih berupa manuskrip.

Merujuk kepada kitab asal dianggap penting, karena bertujuan untuk memverifikasi hasil temuan dari aplikasi tersebut dan menvalidasi informasi saat peneliti menemukan kesulitan ataupun masalah.

Dan termasuk penyebab pentingnya merujuk ke kitab asal adalah karena para programer, walaupun telah mencurahkan seluruh tenaga dan pikirannya, mereka tentu tidak terlepas dari yang namanya kesalahan. Terkadang para programer menginput status hadis dari hasil penelitian komentator kitab (muhaqqiq kitab) dan meletakkannya di tubuh teks kitab, tidak di catatan kaki. Sehingga seringkali para peneliti mengira bahwa hukum hadis tersebut murni pendapat pengarang kitab, bukan dari muhaqqiq kitab.

Tags: aplikasiDr. Abdul Aziz Sayi'kajian hadismaktabah syamilahtakhrij
Previous Post

Sikap KH. M. Hasyim Asy’ari Terhadap Hadis Maudu’

Next Post

Kapankah Sanad Mulai Dipertanyakan?

Viki Junianto

Viki Junianto

Santri Tebuireng

Related Posts

Periode Terakhir: Perkembangan Hadist Abad ke-7 Hijriyah
ulumul hadits

Periode Terakhir: Perkembangan Hadist Abad ke-7 Hijriyah

by Binti Masrurah
September 21, 2023
Asal Usul Metode Kritik Hadis Orang Barat
ulumul hadits

Asal Usul Metode Kritik Hadis Orang Barat

by YUNIAR INDRA
September 20, 2023
Shahih Bukhari dalam pandangan KH. Hasyim Asy’ari
Artikel

Shahih Bukhari dalam pandangan KH. Hasyim Asy’ari

by IlHAM ZIDALHAQ
September 6, 2023
Sejarah Perkembangan Hadis Pada Abad Kedua Hijriyah
Artikel

Perkembangan Hadist Rentang Abad ke-5 hingga ke-6 Hijriyah

by Viki Junianto
Agustus 29, 2023
Sejarah Perkembangan Hadis Pada Abad Kedua Hijriyah
Artikel

Kontribusi Ulama Hadist Abad ke-4 Hijriyah

by Viki Junianto
Agustus 29, 2023
Next Post
Kapankah Sanad Mulai Dipertanyakan?

Kapankah Sanad Mulai Dipertanyakan?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

register akun perpus maha

Premium Content

Self Improvement dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadist

Self Healing Sesuai Sunnah Nabi

September 23, 2023

Saat Anak Menjarh Ayahnya Sendiri

Agustus 29, 2023
Takhrij dengan Aplikasi, Ini Kata Dr. Abdul Aziz Sayi’

Takhrij dengan Aplikasi, Ini Kata Dr. Abdul Aziz Sayi’

Agustus 29, 2023

Browse by Category

  • Artikel
  • Artikel Ringan
  • biografi
  • Kajian Fikih
  • Kajian Hadis
  • Kegiatan Perpustakaan
  • Library Management System
  • powerpoint
  • Resensi
  • Review Literatur
  • Sejarah Hadis
  • tafsir dan ulum al-qur'an
  • Tasawuf dan Tarekat
  • Tekno
  • ulumul hadits
  • Uncategorized

Browse by Tags

aplikasi artikel Ataqoh barat dermawan di era digital dirasat asanid Dr. Abdul Aziz Sayi' Durrotun Nasihin. fikih hadis Hadis Mu’an’an Hasyim Asy'ari ikhlas ilmu hadis Imam al-A'masy isnad jarh wa ta’dil jurnal kajian hadis kajianhadist kesahihan hadis kitab kritik hadis ma'hadaly ma'hadalyhasyimasy'ari mahad aly mahasanti Mahasantri maktabah syamilah masyayikh Tebuireng Muhaddis musthalah hadits Nabi Nabi Muhammad nadzar NU OJS sahih bukhari muslim sanad Syamsul Maarif tabayyun takhrij Tasawuf Tebuireng
Nuskha

© 2023 Nuskha - powered by Perpustakaan Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Navigate Site

  • Account
  • Akun Saya
  • Blog Shortcode
  • Buttons & Icons
  • Checkout
  • Clients
  • Contact forms
  • Counters & Progress Bars
  • Custom HTML, CSS, JS
  • HOME
  • HOME-1
  • Keranjang
  • Logout
  • Members
  • Password Reset
  • Pendaftaran Akun Penulis Perpus MAHA
  • Perpus MAHA
  • Pricing
  • Toko
  • User

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Hadis
  • Kajian Fikih
  • Kegiatan Perpustakaan
  • Mulai menulis

© 2023 Nuskha - powered by Perpustakaan Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?