Bernama asli Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah atau biasa dikenal dengan sebutan Imam Bukhari. Imam Bukhari lahir di daerah Bukhari (sekarang terletak di negara Uzbekistan) pada tahun194 H.1 Ayah beliau bernama Abu Hasan Isma’il bin Ibrahim al-Bukhari yang merupakan seorang ulama besar yang menjadi rujukan bagi masyarakat di negaranya. Sedangkan ibu beliau bernama Ummul Hasan, seorang wanita shalihah, ahli taqwa, ahli ibadah, dan sosok yang mudah diijabah do’anya, serta wanita yang gemar mencari ilmu. Konon, beliau sering berkunjung ke perpustakaan dengan mengajak putranya (Imam Bukhari) demi mencari ilmu.2 Hal tersebutlah salah satu faktor Imam Bukhari tumbuh menjadi ulama besar seperti ayahnya.
Imam Bukhari terkenal dengan kitab fenomenalnya, Shahih Bukhari yang dalam penyusunannya sendiri dilaksanakan di Masjidil Haram dalam kurun waktu 16 tahun. Dalam masa penyusunannya, beliau tidak memasukkan satu hadis kecuali melakukan salat istikharah dua rakaat terlebih dahulu dan yakin atas keshahihannya.3
Seperti yang kita ketahui bahwasanya kitab Shahih Bukhari termasuk ashohhul kutub ba’da qur’an (kitab paling shahih setelah Al-Qur’an). Pernyataan tersebut searah dengan yang dijelaskan oleh Imam Dzahabi yang dikutip dalam kitab al-Hadis Wa al-Muhaddisun milik Imam Muhammad Abu Zahw berikut:
4و أما جامع البخاري الصحيح فأجل كتب الإسلام و أفضلها بعد كتاب الله تعالى
“Jami’ul Bukhari adalah kitab yang paling agung dan paling afdhol setelah Al-Qur’an.”
Keikhlasan dan kemurnian niat beliau dalam menyusun Shahih Bukhari mampu membawa keberkahan yang begitu besar pada kitab ini. Tidak jarang pujian dilontarkan oleh para ulama, sebagai contohnya Ibnu Sholah,
5أول من صنف الصحيح البخاري أبو عبد الله محمد بن إسماعيل الجعفي
“ Orang pertama yang mengumpulkan hadis shahih adalah Abu Abdillah bin Isma’il al-ju’fi”
Searah dengan itu, Imam Nawawi juga menerangkan :
6أول مصنف في الصحيح المجرد صحيح البخاري ثم مسلم وهما أصح الكتب بعد القرآن، والبخاري أصح هما و أكثرهما فوائد
“ Karangan pertama yang hanya mengumpulkan hadis shahih adalah Shahih Bukhari kemudian Shahih Muslim dan keduanya adalah kitab yang paling shahih setelah Al-Qur’an. Adapun yang paling shahih dari keduanya adalah Shahih Bukhari.”
Keduanya sama-sama mengatakan bahwasanya kitab Shahih Bukhari adalah kitab pertama yang memuat hadis-hadis shahih saja, dengan demikian di masa itu belum ada kitab yang mengelompokkan hadis-hadis shahih kecuali Shahih Bukhari itu sendiri. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan dari kitab Shahih Bukhari, dan dengan keunggulan yang luar biasa ini tentu banyak sekali ulama yang ingin istifadah terhadap kitab fenomenal ini. Mereka berinovasi mengadakan pembacaan kitab Shahih Bukhari dengan berbagai macam bentuk seperti khataman setiap bulan Rajab, khataman sekali duduk, dan ngaji bandongan seperti yang masyhur di kalangan santri saat ini.
Sudah tidak asing lagi jika sebuah mahakarya super monumental akan memiliki keistimewaan khusus yang bersifat mujarrobat yang bisa menambah kemanfaatan bagi pembaca. Ditinjau dari segi bahasa, mujarrobat diartikan dengan hal yang bisa dicoba. Sedangkan secara istilah menurut Syekh Ahmad bin Umar al -Hazimi adalah perkara yang bisa dimengerti oleh akal sebab diulang-ulangnya suatu pekerjaan sehingga menimbulkan keyakinan di dalam hati. Sebagai contoh, pernyataan api dapat membakar tidak dapat kita percayai apabila dilakukan dengan satu kali percobaan. Akan tetapi ketika kita melihat fakta bahwa banyak barang terbakar yang disebabkan oleh api membuat kita menjadi yakin bahwasanya api itu membakar dan itulah yang di namakan mujarrobat.7 Dengan kata lain, mujarrobat dapat disamakan degan faedah.
Berikut beberapa faedah membaca Shahih Bukhari yang penulis kumpulkan dari berbagai literatur
1. Tolak bala’ dan kesusahan
Dikutip dari halaman web resmi Darul Ifta’ Mesir :
نصوا أن قرائته و كتب الحديث سبب من أسباب تفريج الكرب و دفع البلاء إذ لا شك أن قرائة سنة النبي صلى الله عليه وسلم و دراستها و الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم عند القرائة من أعظم أعمال الصالحة
“ Para ulama menegaskan bahwasanya membaca Shahih Bukhari dan kitab-kitab hadis merupakan sebab ( wasilah ) untuk menangkal musibah karena tidak di ragukan lagi bahwasanya membaca, belajar, dan bersolawat pada nabi bersamaan dengan membacanya temasuk dari amal sholih yang sangat agung ”
Hal ini juga dikonfirmasi dalam kitab Majallatul Haqoiq karangan Syekh Abdul Qodir al-Askandari bahwasanya pada masa Dinasti Umayyah setiap hari Kamis, 13 Syawal para penduduk berkumpul di sebuah tempat perkumpulan Bani Umayyah yang di dalamnya juga terdapat ulama, para pemimpin, orang-orang saleh, dan para pemimpin wilayah. Di sana mereka membentuk halaqoh di depan makam Nabi muhammad SAW atau makam nabi yang lain setelah salat zuhur untuk menkhatamkan Shahih Bukhari untuk menolak bala’ dan bencana.8
2. Sebagai wasilah untuk menyelesaikan masalah yang berat
Membaca Shahih Bukhari dipercaya oleh para ulama sebagai wasilah untuk mempercepat selesainya masalah yang berat. Hal ini juga dijelaskan dalam kitab Tadriburrowi karangan Imam Suyuthi
وما ذكره الإمام أبو محمد بن أبي جمرة عن بعض السادة قال : ما قرئ صحيح البخاري في شدة إلا فرجت، و لا ركب به في مركب فغرق
“ Imam Abu Muhammad bin Abi Jamrah dari saddatil ulama’ berkata : tidak dibaca Shahih Bukhari pada masalah yang sulit kecuali akan dimudahkan dan orang yang membawanya di dalam kendaraan maka akan terjaga dari tenggelam.”
3. Apabila kitab itu di bawa dalam berkendara maka kendaraannya tidak akan tenggelam
Tidak hanya membaca Shahih Bukhari yang mempunyai sisi mujarrobat, membawanya saja juga mempunyai faedah. Dalam kitab Tadriburrowi karangan Imam suyuthi dijelaskan apabila seseorang membawa kitab Shahih Bukhari saat berada dalam kendaraan dipercayai bahwa kendaraan tersebut tidak akan tenggelam.9
4. Wasilah untuk terkabulnya do’a
Banyak ulama yang berwasilah dengan Shahih Bukhari untuk mempercepat hajatnya. Hal ini juga dilakukan oleh santri-santri Pondok Pesantren API Tegalrejo pimpinan Gus Yusuf Chudhory. Mereka selalu mengadakan khataman Shahih Bukhari saat gunung Merapi mengalami tanda-tanda erupsi. Mujarrobat ini juga termaktub dalam kitab Madkhol ila Shahih Bukhari
10ومن الأمور المشتهرة المجربة عند العلماء أن الدعاء عند ختم قرأة البخاري مستجاب
“ Termasuk perkara yang masyhur dan mujarrab bagi para ulama adalah mustajabnya doa pada khataman Shahih Bukhari “
Demikian adalah sisi mujarrobat dari karya besar Imam Bukhari yang sangat masyhur keutamannya. Semoga dengan paparan di atas kita sebagai para pencari ilmu khususnya dalam ilmu hadis mampu lebih giat dan tekun dalam mengkaji magnum opus warisan keislaman ini. Serta mampu menyebarkan manfaatnya ke seluruh umat muslim dimanapun mereka berada.
والله أعلم بالصواب
- الحديث و المحدثون لشيخ محمد محمد أبو زهو باب الإمام البخاري صحيفة 304 ( الشركة الطباعة العربية السودية ) ↩︎
- المدخل إلى صحيح البخاري لشيخ محمد أبو الهدى اليعقوبي الفصل الأول التعريف بالإمام البخاري صحيفة 24-26 ( تراث ) ↩︎
- الواضح في مناهج المحدثين لدكتور ياسر الشمالي باب مكان التصنيف صحيفة 51 ( مزيدة و منقحة ) ↩︎
- الحديث و المحدثون لشيخ محمد أبو زهو باب صحيح البخاري صحيفة 379 ( الشركة الطباعة العربية السودية ) ↩︎
- النكت على كتاب ابن الصلاح لشيخ ابن حجر العسقلاني صحيفة 61 ( تراث ) ↩︎
- تدريب الراوي في شرح تقريب النواوي لشيخ جلال الدين السيوطي بصحيفة 92 ( تراث ) ↩︎
- الشرح المختصر للسلم المنورق لشيخ أحمد بن عمر الحازمي صحيفة 19 ( تراث ) ↩︎
- مجلة الحقائق لشيخ عبد القادر الإسكندراني باب طرابلس الغرب الجز 14 صحيفة 19 ↩︎
- تدريب الراوي في شرح تقريب النواوي لشيخ جلال الدين السيوطي صحيفة 101 ( تراث ) ↩︎
- المدخل إلى صحيح البخاري لشيخ محمد أبو الهدى اليعقوبي مقدمة صحيفة المؤلف صحيفة 13 ( تراث ) ↩︎
Penulis merupakan mahasantri semester 3 (Angkatan Syalmahat)
Editor: Mawil Hasanah Almusaddadah