• Kontributor
  • Daftar
  • Login
Upgrade
Nuskha
Advertisement
  • Home
  • Artikel
    • Kajian Hadis
      • ulumul hadits
      • Sejarah Hadis
    • Artikel Ringan
    • Kajian Fikih
    • Review Literatur
    • biografi
    • tafsir dan ulum al-qur’an
    • Tekno
  • Agenda
  • download
    • Skripsi
    • powerpoint
No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Kajian Hadis
      • ulumul hadits
      • Sejarah Hadis
    • Artikel Ringan
    • Kajian Fikih
    • Review Literatur
    • biografi
    • tafsir dan ulum al-qur’an
    • Tekno
  • Agenda
  • download
    • Skripsi
    • powerpoint
No Result
View All Result
Nuskha
No Result
View All Result
Home Kajian Hadis

Takhrij dengan Aplikasi, Ini Kata Dr. Abdul Aziz Sayi’

Viki Junianto by Viki Junianto
Agustus 29, 2023
in Kajian Hadis
0
Takhrij dengan Aplikasi, Ini Kata Dr. Abdul Aziz Sayi’

Penulis: Viki Junianto

Beriring dengan perkembangan sarana teknologi modern, dan penyebaran program komputer. Muncul banyak berbagai aplikasi takhrij hadis baik di PC ataupun android yang semakin memudahkan para peneliti untuk menakhrij hadis. Dengan pertimbangan efisiensi yang ditawarkan tersebut, sebagian besar penelitipun lebih memilih untuk menggunakan metode ini dan mulai meninggalkan metode takhrij kovensional, yaitu metode takhrij dengan merujuk kepada kitab-kitab takhrij.

Di antara aplikasi yang sering digunakan oleh para peneliti dalam mentakhrij hadis adalah: Maktabah as-Syamilah, Jawami al-Kalim, Khadim al-Kharamain, aj-Jami’ al-Kabir, dan al-Kutub at-Tis’ah atau yang lebih dikenal dengan Maushuah al-Hadis.

Dr. Abdul Aziz bin Abdullah Sayi’, dosen jurusan hadis Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud dalam kitabnya, Takhrijul Hadis, menjelaskan kelebihan dan kekurangan mentakhrij dengan aplikasi komputer.
Keuntungan yang paling menonjol:

  1. Mempersingkat waktu. Hadis yang biasanya ditakhrij menggunakan metode kovensional menghabiskan waktu berjam-jam, berhari-hari, bahkan setelah menghabiskan waktu lama tak kunjung ditemukan, dengan aplikasi, hadis tersebut dapat ditemukan hanya dengan beberapa detik.
  2. Menghemat tenaga, karena tidak membutuhkan waktu yang lama.
  3. Dapat menemukan banyak hadis dengan tanpa bersusah payah membuka kitabnya secara langsung. Seperti kitab tarikh, jarh wa ta’dil, dan kitab ilmu-ilmu hadis.

Kelemahan paling menonjol:

  1. Terdapat banyak refrensi dari cetakan komersial yang tidak akurat dalam aplikasi tersebut.
  2. Dalam beberapa aplikasi takhrij, terdapat kesalahan dalam penginputan teks. Beberapa halaman kitab, bahkan juz kitab tersilap dan tidak tercantum dalam aplikasi. Oleh karena itu, para peneliti harus memperhatikan masalah ini saat menggunakan aplikasi takhrij, khususnya dalam aplikasi Mausuah Syamilah. Saat menggunakan aplikasi ini, dianjurkan bagi peneliti untuk tetap merujuk kepada kitab asal, baik kitab yang sudah dicetak ataupun yang masih dalam bentuk manuskrip.
  3. Setiap kesalahan ejaan dalam penulisan kata, baik dari peneliti atau programmer, akan merubah hasil pencarian. Misalnya dalam hal berikut.
  • Seperti kata (عبدالله), jika peneliti menuliskannya dengan spasi di antara dua kata (عبد الله), spasi tersebut akan berdampak besar pada hasil yang dicari.
  • Dalam kaidah imla’ lafadz (ابن) jika terletak diantara dua nama, maka huruf alifnya harus dihilangkan, seperti pada lafadz (سعيد بن سهير). Namun dalam beberapa aplikasi takhrij, mereka menerapkan kaidah imla’ yang salah, yaitu menetapkan huruf alif pada saat lafadz (ابن) berada di antara dua nama, (سعيد ابن سهير). Hal itu akan berdampak pada hasil pencarian. Jika peneliti menuliskannya tidak dengan mencantunkan alif, maka dapat dipastikan biografi dari rawi yang dicari tidak akan muncul.

Dengan mempertimbangkan kelemahan metode takhrij dengan aplikasi di atas, maka dianggap penting bagi para user aplikasi, untuk meninjau refrensi asal, baik berupa kitab yang sudah dicetak ataupun yang masih berupa manuskrip.

Merujuk kepada kitab asal dianggap penting, karena bertujuan untuk memverifikasi hasil temuan dari aplikasi tersebut dan menvalidasi informasi saat peneliti menemukan kesulitan ataupun masalah.

Dan termasuk penyebab pentingnya merujuk ke kitab asal adalah karena para programer, walaupun telah mencurahkan seluruh tenaga dan pikirannya, mereka tentu tidak terlepas dari yang namanya kesalahan. Terkadang para programer menginput status hadis dari hasil penelitian komentator kitab (muhaqqiq kitab) dan meletakkannya di tubuh teks kitab, tidak di catatan kaki. Sehingga seringkali para peneliti mengira bahwa hukum hadis tersebut murni pendapat pengarang kitab, bukan dari muhaqqiq kitab.

Tags: aplikasiDr. Abdul Aziz Sayi'kajian hadismaktabah syamilahtakhrij
Previous Post

Sikap KH. M. Hasyim Asy’ari Terhadap Hadis Maudu’

Next Post

Kapankah Sanad Mulai Dipertanyakan?

Viki Junianto

Viki Junianto

Santri Tebuireng

Related Posts

Meluruskan Kesalahpahaman Hadis “Salat Orang Mabuk Tidak Diterima 40 Hari”
Artikel Ringan

Meluruskan Kesalahpahaman Hadis “Salat Orang Mabuk Tidak Diterima 40 Hari”

by Ridwan GG
Oktober 13, 2025
Investigasi Pondasi Hadis Syeikh Naquib Al-Attas dalam Falsafah Pendidikan Islam
Artikel Ringan

Investigasi Pondasi Hadis Syeikh Naquib Al-Attas dalam Falsafah Pendidikan Islam

by YUNIAR INDRA
Oktober 1, 2025
Menelisik Demonstrasi Dalam Kacamata Fiqhul Hadis
Artikel

Menelisik Demonstrasi Dalam Kacamata Fiqhul Hadis

by Wildan Husin
September 2, 2025
Gus Baha’; Pembunuhan Karakter adalah Qadzaf di Zaman Sekarang
Artikel Ringan

Gus Baha’; Pembunuhan Karakter adalah Qadzaf di Zaman Sekarang

by YUNIAR INDRA
Juli 16, 2025
Menguak Fakta Panglima Pasukan Karbala dan Statusnya dalam Neraca Ilmu Hadis
Artikel

Menguak Fakta Panglima Pasukan Karbala dan Statusnya dalam Neraca Ilmu Hadis

by Husnu Widadi
Juli 7, 2025
Next Post
Kapankah Sanad Mulai Dipertanyakan?

Kapankah Sanad Mulai Dipertanyakan?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

register akun perpus maha

Premium Content

Menelusuri Hadis: Pentingnya Takhrij dalam Penelitian Hadis

Menelusuri Hadis: Pentingnya Takhrij dalam Penelitian Hadis

Desember 2, 2024
RASULULLAH SEBAGAI AFSHOHUL ARAB

RASULULLAH SEBAGAI AFSHOHUL ARAB

Oktober 5, 2024
Genealogi Living Hadis: Sejarah singkat & Perkembangan Konsep dalam Kajian Hadis

Genealogi Living Hadis: Sejarah singkat & Perkembangan Konsep dalam Kajian Hadis

Februari 25, 2025

Browse by Category

  • Artikel
  • Artikel Ringan
  • Berita
  • biografi
  • Feminisme
  • Fikih Ibadah
  • Fiqhul Hadis
  • Hadis Tematik
  • Hasyimian
  • Kajian Fikih
  • Kajian Hadis
  • Library Management System
  • Opini
  • Orientalis
  • powerpoint
  • Resensi
  • Review Literatur
  • Sejarah Hadis
  • tafsir dan ulum al-qur'an
  • Tasawuf dan Tarekat
  • Tekno
  • ulumul hadits
  • Uncategorized

Browse by Tags

agama ahli fiqih Alam artikel demonstrasi dermawan dirasat asanid fikih hadis hadist Hadratussyeikh KH. Hasyim Asy’ari Hasyim Asy'ari ilmu hadis islam jurnal Kajianhadis kajian hadis kajianhadist kitab kritik hadis lingkungan ma'hadaly ma'had aly ma'hadalyhasyimasy'ari mahad aly mahad aly hasyim asyari Mahasantri masyayikh Tebuireng Metodelogi Muhaddis musthalah hadits Nabi Muhammad Nuskha OJS orientalis Puasa Ramadhan sains sanad sejarah Shalat tafsir takhrij Tarawih Tebuireng
Nuskha

© 2023 Nuskha - powered by Perpustakaan Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Navigate Site

  • Account
  • Game Hadis
  • Koleksi Kitab Digital
  • Kontributor
  • Logout
  • My Profile
  • NUSKHA
  • Password Reset
  • Pendaftaran Akun Penulis
  • Perpus MAHA
  • جدول مراتب الجرح والتعديل

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Hadis
  • Kajian Fikih
  • Berita
  • Mulai menulis

© 2023 Nuskha - powered by Perpustakaan Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?