• Kontributor
  • Daftar
  • Login
Upgrade
Nuskha
Advertisement
  • Home
  • Artikel
    • Kajian Hadis
      • ulumul hadits
      • Sejarah Hadis
    • Artikel Ringan
    • Kajian Fikih
    • Review Literatur
    • biografi
    • tafsir dan ulum al-qur’an
    • Tekno
  • Agenda
  • download
    • Skripsi
    • powerpoint
No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Kajian Hadis
      • ulumul hadits
      • Sejarah Hadis
    • Artikel Ringan
    • Kajian Fikih
    • Review Literatur
    • biografi
    • tafsir dan ulum al-qur’an
    • Tekno
  • Agenda
  • download
    • Skripsi
    • powerpoint
No Result
View All Result
Nuskha
No Result
View All Result
Home Artikel

Imam Bukhari dan Shahihnya

Ahmad Fikri by Ahmad Fikri
Oktober 24, 2023
in Artikel, Artikel Ringan
0
Imam Bukhari dan Shahihnya

Imam Bukhari yang memiliki nama lengkap Muhammad bin Ismail bin Ibrahim al-Ju’fi al-Bukhari merupakan ulama hadis yang paling kredibel. Karyanya dalam ilmu riwayat hadis berupa kumpulan hadis dengan berbagai macam tema dan keilmuan yang pada akhirnya menjadi salah satu kitab babon dalam hadis.

Imam Ibnu Shalah mengatakan bahwa kitab yang paling autentik sesudah al-Qur’an adalahSshahih Bukhari dan Shahih Muslim. Namun, jumhur ulama sepakat bahwa kitab Shahih Bukhari lebih autentik dari pada Shahih Muslim.

Setiap karya akademik memiliki latar belakang penulisannya masing-masing, demikian pula kitab Shahih Bukhari. Ibnu Hajar al-‘Asqalani memetakan dan merangkum latar belakang penulisan Shahih Bukhari pada dua macam.

Pertama, latar belakang akademik. Sosok Imam Bukhari diminta oleh Ishaq bin Rahawaih, salah satu guru Imam Bukhari untuk menulis kitab kumpulan hadis shahih. Sebab, pada era tersebut, kitab hadis masih bercampur dengan ilmu lain dan terkadang juga tercampur antara hadis shahih, hasan, dan dha’if.

Kedua, dorongan moral. Dorongan moral ini muncul ketika Imam Bukhari bermimpi berjumpa dengan Rasulullah Saw. yang kemudian disimpulkan oleh para ahli mimpi bahwa yang dialami oleh Imam Bukhari merupakan isyarat kepada dirinya yang suatu saat akan menghapus kebohongan-kebohongan (hadis dha’if) yang disandarkan kepada Rasulullah Shallalllahu ‘Alaihi wa Salam

Metode Imam Bukhari dalam menerima hadis berikut metode penulisan yang diterapkannya mempengaruhi nilai kitab Shahih Bukhari itu sendiri. Di kalangan ulama hadis, Imam Bukhari dikenal sebagai sosok yang sangat berhati-hati dalam menilai suatu riwayat yang ia terima.

Untuk memastikan keshahihan suatu hadis, terdapat lima syarat hadis shahih yang disepakati oleh ulama’. Yaitu; bersambungnya sanad (ittishal al-Sanad), rawi yang jujur dan taqwa (‘adalah al-Ruwah), kualitas ingatan rawi yang tinggi (dhabt al-Ruwah), tidak ada cacat (‘illah), dan tidak adanya kejanggalan (syadz).

Dari lima syarat hadis shahih di atas, yang menjadi nilai lebih Imam Bukhari ialah tentang bersambungnya sanad. Baginya, sanad bisa disebut sebagai sanad yang bersambung apabila antara rawi satu dan dua, dua dan tiga, dan seterusnya mengalami pertemuan walaupun hanya satu kali.

Berbeda dengan para ulama’ hadis yang lain, termasuk dalam hal ini Imam Muslim yang mengatakan bahwa guru dan murid yang satu zaman dan memungkinkan untuk bertemu sudah bisa dikatakan bersambung sanadnya meskipun pada mereka tidak pernah bertemu.

Kendati demikian, Shahih Bukhari tidak lantas bisa lepas dari kritikan. Pasalnya, dalam kitab kumpulan hadis tersebut dinilai bahwa sebagian hadisnya bermasalah. Salah satu kritik terhadap Shahih Bukhari datang dari al-Daruqutni yang menulis kitab al-Istadrakat wa al-Tatabbu’.

Di dalamnya ada sekitar 200 hadis dari Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang ia kritik. Akan tetapi, kritik tersebut direspon oleh al-Nawawi ketika mensyarahi Shahih Muslim dengan mengatakan bahwa bermasalahnya hadis dalam Shahih Bukhari itu karena menyalahi kriteria yang ditetapkan oleh Imam Bukhari. Namun, apabila kriteria hadis shahih dikembalikan pada kriteria umum sebagaimana yang disepakati para ahli hadis, maka kualitas hadis dalam Shahih Bukhari tidak ada yang bermasalah.

 


Penulis merupakan mahasantri semester 7

Editor: Alfiya Hanafiyah

Tags: artikelmahad aly hasyim asyariMahasantri
Previous Post

Menilik Hadist Dho’if Lebih Dalam

Next Post

Menolak Framing Negatif Wanita Bercadar

Ahmad Fikri

Ahmad Fikri

Mahasantri angkatan At-Tsurayya asal Sumenep. Ketua PMII Rayon Yusuf Hasyim 2021-2022 sekaligus penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS Ma'had Aly.

Related Posts

Air yang Tak Ternajisi: Refleksi Hadis Dua Qullah dalam Dakwah Gus Miek di Dunia Malam
Artikel

Air yang Tak Ternajisi: Refleksi Hadis Dua Qullah dalam Dakwah Gus Miek di Dunia Malam

by Ridwan GG
Oktober 19, 2025
Meluruskan Kesalahpahaman Hadis “Salat Orang Mabuk Tidak Diterima 40 Hari”
Artikel Ringan

Meluruskan Kesalahpahaman Hadis “Salat Orang Mabuk Tidak Diterima 40 Hari”

by Ridwan GG
Oktober 13, 2025
Investigasi Pondasi Hadis Syeikh Naquib Al-Attas dalam Falsafah Pendidikan Islam
Artikel Ringan

Investigasi Pondasi Hadis Syeikh Naquib Al-Attas dalam Falsafah Pendidikan Islam

by YUNIAR INDRA
Oktober 1, 2025
Laku Menulis adalah Laku Merawat Ilmu; Sebuah Refleksi dan Motivasi
Artikel Ringan

Laku Menulis adalah Laku Merawat Ilmu; Sebuah Refleksi dan Motivasi

by Vigar Ramadhan
September 22, 2025
Membaca Sikap Khulafa’ ar-Rasyidin saat Hadapi Kritik Rakyat: Refleksi Konstruktif terhadap Respons ‘Tone-Deaf’ Pemerintah Hingga ‘Insult Politics’ Pejabat Negara
Artikel Ringan

Membaca Sikap Khulafa’ ar-Rasyidin saat Hadapi Kritik Rakyat: Refleksi Konstruktif terhadap Respons ‘Tone-Deaf’ Pemerintah Hingga ‘Insult Politics’ Pejabat Negara

by Syifa' Q.
September 11, 2025
Next Post
Menolak Framing Negatif Wanita Bercadar

Menolak Framing Negatif Wanita Bercadar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

register akun perpus maha

Premium Content

Imam Bukhari dan Shahihnya

Imam Bukhari dan Shahihnya

Oktober 24, 2023

Korelasi Konsep Cinta ala Erich Fromm dan Nabi Muhammad Saw

Agustus 20, 2024

Komentar para Cendikiawan Terhadap Kredibilitas Muhammad Nashiruddin Al-Albani

September 20, 2024

Browse by Category

  • Artikel
  • Artikel Ringan
  • Berita
  • biografi
  • Feminisme
  • Fikih Ibadah
  • Fiqhul Hadis
  • Hadis Tematik
  • Hasyimian
  • Kajian Fikih
  • Kajian Hadis
  • Library Management System
  • Opini
  • Orientalis
  • powerpoint
  • Resensi
  • Review Literatur
  • Sejarah Hadis
  • tafsir dan ulum al-qur'an
  • Tasawuf dan Tarekat
  • Tekno
  • ulumul hadits
  • Uncategorized

Browse by Tags

agama ahli fiqih Alam artikel demonstrasi dermawan dirasat asanid fikih hadis hadist Hadratussyeikh KH. Hasyim Asy’ari Hasyim Asy'ari ilmu hadis islam jurnal Kajianhadis kajian hadis kajianhadist kitab kritik hadis lingkungan ma'hadaly ma'had aly ma'hadalyhasyimasy'ari mahad aly mahad aly hasyim asyari Mahasantri masyayikh Tebuireng Metodelogi Muhaddis musthalah hadits Nabi Muhammad Nuskha OJS orientalis Puasa Ramadhan sains sanad sejarah Shalat tafsir takhrij Tarawih Tebuireng
Nuskha

© 2023 Nuskha - powered by Perpustakaan Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Navigate Site

  • Account
  • Game Hadis
  • Koleksi Kitab Digital
  • Kontributor
  • Logout
  • My Profile
  • NUSKHA
  • Password Reset
  • Pendaftaran Akun Penulis
  • Perpus MAHA
  • جدول مراتب الجرح والتعديل

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Hadis
  • Kajian Fikih
  • Berita
  • Mulai menulis

© 2023 Nuskha - powered by Perpustakaan Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?