• Kontributor
  • Daftar
  • Login
Upgrade
Nuskha
Advertisement
  • Home
  • Artikel
    • Kajian Hadis
      • ulumul hadits
      • Sejarah Hadis
    • Artikel Ringan
    • Kajian Fikih
    • Review Literatur
    • biografi
    • tafsir dan ulum al-qur’an
    • Tekno
  • Agenda
  • download
    • Skripsi
    • powerpoint
No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Kajian Hadis
      • ulumul hadits
      • Sejarah Hadis
    • Artikel Ringan
    • Kajian Fikih
    • Review Literatur
    • biografi
    • tafsir dan ulum al-qur’an
    • Tekno
  • Agenda
  • download
    • Skripsi
    • powerpoint
No Result
View All Result
Nuskha
No Result
View All Result
Home Artikel

Menelusuri Hadis: Pentingnya Takhrij dalam Penelitian Hadis

Vigar Ramadhan by Vigar Ramadhan
Desember 2, 2024
in Artikel, Artikel Ringan, Kajian Hadis, Uncategorized
0
Menelusuri Hadis: Pentingnya Takhrij dalam Penelitian Hadis

Penelitian hadis atau dalam ilmu hadis biasa disebut takhrij al-hadis adalah langkah krusial dalam memastikan keaslian dan relevansi pesan-pesan Nabi Muhammad saw. Dalam proses ini, takhrij al-hadis menjadi tahap awal yang sangat penting. Takhrij, secara sederhana, adalah upaya menelusuri asal-usul hadis untuk memastikan sumbernya yang autentik. Tanpa langkah ini, meneliti kualitas sanad (rantai perawi) dan matan (isi) hadis akan menjadi tugas yang kiranya sulit.

Agar langsung ke inti pembahasan, mari kita masuk ke pengertian takhrij al-hadis secara bahasa, takhrij memiliki beberapa arti, seperti al-istinbat (mengeluarkan), al-tadrib (melatih), dan al-tawjih (menghadapkan)[1]. Dalam konteks hadis, takhrij berarti mengeluarkan atau menelusuri hadis dari kitab-kitab sumbernya.

Secara terminologi, para ulama hadis memberikan definisi yang beragam tentang takhrij, di antaranya:

1. Menyebutkan hadis beserta rantai perawinya sesuai metode periwayatan yang ditempuh.

2. Menampilkan hadis dari berbagai sumber dengan menyebutkan sanad dan guru yang meriwayatkan.

3. Menunjukkan asal-usul hadis dari kitab tertentu dan mencantumkan kualitas sanad serta matannya.

4. Mengemukakan hadis lengkap dengan sumber asalnya dan memberikan penilaian terhadap kualitas hadis tersebut.[2]

Sebelum beranjak lebih jauh, kita munculkan pertanyaan “Mengapa Penelitian Hadis Penting?”

Sebagai sumber ajaran kedua setelah Al-Qur’an, hadis memiliki kedudukan yang sangat signifikan. Nabi Muhammad saw. tidak hanya sebagai pembawa wahyu tetapi juga pengejawantahan praktis dari nilai-nilai Al-Qur’an. Oleh karena itu, memahami hadis dengan benar adalah bagian integral dari pemahaman Islam secara keseluruhan. Penelitian terhadap hadis bertujuan untuk memastikan keaslian riwayat dan membantu umat Islam memahami pesan-pesan Nabi secara kontekstual.

Namun, karena hadis tersebar dalam berbagai kitab, pemahaman masyarakat sering kali terlepas dari kualitas sanad dan matannya. Di sinilah takhrij memainkan peran sentral untuk menelusuri dan mengevaluasi hadis-hadis yang dijadikan rujukan.

Urgensi Takhrij dalam Penelitian Hadis

Takhrij al-hadis membantu para peneliti memahami latar belakang dan kualitas sebuah hadis. Misalnya, takhrij memungkinkan kita mengetahui apakah hadis tersebut berasal dari kitab sahih seperti Shahih al-Bukhari atau Shahih Muslim, atau dari kitab lain dengan tingkat autentisitas yang berbeda. Dengan demikian, penelitian lebih terarah dan mendalam.

Selain itu, takhrij berfungsi sebagai dasar untuk membedakan antara hadis yang sahih, hasan, atau dhaif. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pemahaman terhadap Islam tidak didasarkan pada riwayat yang tidak valid. Dalam konteks modern, metode takhrij juga menjadi alat penting dalam meluruskan kesalahpahaman yang muncul akibat penyebaran hadis-hadis palsu atau tidak terverifikasi di media sosial.

Metode Takhrij al-Hadis

Untuk mengetahui secara jelas sebuah hadis beserta sumber-sumbernya, ada beberapa metode takhrij yang dapat dipergunakan, yang sependek penulis bisa simpulkan ada lima macam metode-metode takhrij al-hadis yang pernah dipelajari dalam ilmu takhrij ketika kuliah di Ma’had Aly, yaitu: 1) Takhirj menurut lafadz pertama matan hadis; 2) Takhrij menurut lafal-lafal yang ada dalam matan hadis; 3) Takhrij menurut nama perawi hadis; 4)Takhrij menurut tema hadis; dan yang ke 5) Takhrij menurut klasifikasi jenis hadis. Mungkin di artikel lain akan penulis terangkan lebih lanjut mengenai metode-metode yang telah disebutkan ini dari sumber turots yang lebih detail lagi.

Tentu, metode-metode ini membutuhkan keahlian dan pemahaman mendalam tentang ilmu hadis. Oleh karena itu, takhrij biasanya dilakukan oleh para ahli yang memiliki latar belakang pendidikan hadis yang mendalam.

Pengaplikasian Takhrij

Sebagai contoh, ketika seorang peneliti ingin mengutip hadis dari kitab Bulughul Maram karya Ibnu Hajar al-Asqalani, beliau harus menelusuri sumber asli hadis tersebut, mencatat nama kitab, perawi pertama (sahabat Nabi), sanad lengkapnya mulai dari Nabi Muhammad saw. hingga mukharij. Selain itu, kualitas hadis tersebut juga harus diteliti untuk memastikan keabsahannya. Hal ini menunjukkan pentingnya dokumentasi dan ketelitian dalam setiap tahapan takhrij.

Selain pada karya klasik, takhrij juga memiliki peran penting dalam konteks kontemporer, seperti dalam diskusi akademik, penulisan buku ilmiah, meneliti hadis yang tersebar di media sosial, hingga pada pengembangan kurikulum pendidikan Islam. Dengan takhrij, argumen -terutama hadis sebagai dasarnya- yang disampaikan menjadi lebih kokoh karena didasarkan pada referensi yang jelas dan kredibel.

Untuk menutup artikel ini, dengan sependek pengetahuannya, penulis menyimpulkan bahwa takhrij al-hadis adalah kunci utama dalam penelitian hadis. Dengan memahami dan menerapkan metode takhrij, umat Islam tidak hanya dapat menjaga kemurnian ajaran Rasulullah saw., tetapi juga memastikan bahwa ajaran tersebut relevan dengan tantangan zaman. Langkah ini menjadi bagian dari upaya intelektual yang terus berkesinambungan, mencerminkan dedikasi terhadap pemahaman Islam yang autentik dan mendalam.

Takhrij juga menjadi jembatan yang menghubungkan antara tradisi ilmiah klasik dan kebutuhan umat modern. Melalui penelitian yang mendalam dan berbasis pada metode ilmiah, kita dapat terus menggali hikmah dari hadis, menjadikannya pedoman yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memberi solusi atas berbagai persoalan kehidupan.

Sekian dulu, maturnuwun.

Wallahua’lam


[1]الدكتور نور الدين عتر, منهج النقد في علوم الحديث, صفحة 235 (Dalam web turots)

[2] Prof. Abustani Ilyas dan Dr. La Ode Ismail, Studi Hadis Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi. (Mulai dari definisi 1-4 diambil dari buku yang tertera).

Penulis merupakan mahsantri semester 3 (Angkatan Syalmahat)

Tags: KajianhadisTebuireng
Previous Post

Dari Aborsi sampai Childfree; Mubadalah Membaca, Redaksi Hadis Dikaca

Next Post

Mempertanyakan Validitas Transmisi secara Musalsal Hadis Rahmah dan Hadis Musalsal Bil Awwaliyyah

Vigar Ramadhan

Vigar Ramadhan

Saya Vigar, anak lelaki yang berasal dari keluarga baik-baik. Seorang manusia jelata yang bercita-cita menjadi rakyat biasa. Yang kadang baca, kadang nulis, seringnya ngopi.

Related Posts

Air yang Tak Ternajisi: Refleksi Hadis Dua Qullah dalam Dakwah Gus Miek di Dunia Malam
Artikel

Air yang Tak Ternajisi: Refleksi Hadis Dua Qullah dalam Dakwah Gus Miek di Dunia Malam

by Ridwan GG
Oktober 19, 2025
Meluruskan Kesalahpahaman Hadis “Salat Orang Mabuk Tidak Diterima 40 Hari”
Artikel Ringan

Meluruskan Kesalahpahaman Hadis “Salat Orang Mabuk Tidak Diterima 40 Hari”

by Ridwan GG
Oktober 13, 2025
Investigasi Pondasi Hadis Syeikh Naquib Al-Attas dalam Falsafah Pendidikan Islam
Artikel Ringan

Investigasi Pondasi Hadis Syeikh Naquib Al-Attas dalam Falsafah Pendidikan Islam

by YUNIAR INDRA
Oktober 1, 2025
Laku Menulis adalah Laku Merawat Ilmu; Sebuah Refleksi dan Motivasi
Artikel Ringan

Laku Menulis adalah Laku Merawat Ilmu; Sebuah Refleksi dan Motivasi

by Vigar Ramadhan
September 22, 2025
Membaca Sikap Khulafa’ ar-Rasyidin saat Hadapi Kritik Rakyat: Refleksi Konstruktif terhadap Respons ‘Tone-Deaf’ Pemerintah Hingga ‘Insult Politics’ Pejabat Negara
Artikel Ringan

Membaca Sikap Khulafa’ ar-Rasyidin saat Hadapi Kritik Rakyat: Refleksi Konstruktif terhadap Respons ‘Tone-Deaf’ Pemerintah Hingga ‘Insult Politics’ Pejabat Negara

by Syifa' Q.
September 11, 2025
Next Post
Mempertanyakan Validitas Transmisi secara Musalsal Hadis Rahmah dan Hadis Musalsal Bil Awwaliyyah

Mempertanyakan Validitas Transmisi secara Musalsal Hadis Rahmah dan Hadis Musalsal Bil Awwaliyyah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

register akun perpus maha

Premium Content

Hukum Kawin Kontrak Dalam Perspektif Islam

Hukum Kawin Kontrak Dalam Perspektif Islam

Februari 3, 2024

Jam Buka Perpustakaan Ma’had Aly Hasyim Asy’ari

Agustus 29, 2023
Tuntunan Rasulullah SAW Mengenai Pendekatan Holistik dalam Kehidupan

Tuntunan Rasulullah SAW Mengenai Pendekatan Holistik dalam Kehidupan

Oktober 5, 2024

Browse by Category

  • Artikel
  • Artikel Ringan
  • Berita
  • biografi
  • Feminisme
  • Fikih Ibadah
  • Fiqhul Hadis
  • Hadis Tematik
  • Hasyimian
  • Kajian Fikih
  • Kajian Hadis
  • Library Management System
  • Opini
  • Orientalis
  • powerpoint
  • Resensi
  • Review Literatur
  • Sejarah Hadis
  • tafsir dan ulum al-qur'an
  • Tasawuf dan Tarekat
  • Tekno
  • ulumul hadits
  • Uncategorized

Browse by Tags

agama ahli fiqih Alam artikel demonstrasi dermawan dirasat asanid fikih hadis hadist Hadratussyeikh KH. Hasyim Asy’ari Hasyim Asy'ari ilmu hadis islam jurnal Kajianhadis kajian hadis kajianhadist kitab kritik hadis lingkungan ma'hadaly ma'had aly ma'hadalyhasyimasy'ari mahad aly mahad aly hasyim asyari Mahasantri masyayikh Tebuireng Metodelogi Muhaddis musthalah hadits Nabi Muhammad Nuskha OJS orientalis Puasa Ramadhan sains sanad sejarah Shalat tafsir takhrij Tarawih Tebuireng
Nuskha

© 2023 Nuskha - powered by Perpustakaan Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Navigate Site

  • Account
  • Game Hadis
  • Koleksi Kitab Digital
  • Kontributor
  • Logout
  • My Profile
  • NUSKHA
  • Password Reset
  • Pendaftaran Akun Penulis
  • Perpus MAHA
  • جدول مراتب الجرح والتعديل

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Hadis
  • Kajian Fikih
  • Berita
  • Mulai menulis

© 2023 Nuskha - powered by Perpustakaan Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?